Sukses

COVID-19 Pengaruhi Peringkat Daftar Kota Termahal di Dunia Tahun 2020

Sejumlah kota yang dahulunya termasuk dalam kota termahal di dunia, kini merosot peringkatnya akibat pandemi COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Tiga kota termahal di dunia saat ini adalah Hong Kong, Zurich, dan Paris, menurut laporan berdasarkan biaya hidup terbaru.

Singapura dan Osaka, yang menyamai peringkat pertama dengan Hong Kong tahun lalu, kini mengalami pemerosotan posisi.

Survei tahunan The Economist Intelligence Unit mengatakan harga Singapura turun karena eksodus pekerja asing akibat pandemi Covid-19, demikian dikutip dari laman BBC, Kamis (19/11/2020).

"Kota-kota di Asia secara tradisional mendominasi peringkat dalam beberapa tahun terakhir, tetapi pandemi telah mengubah peringkat edisi ini," kata Upasana Dutt, Kepala Worldwide Cost of Living.

Bangkok juga merosot dua puluh tempat, dan sekarang berada di peringkat ke-46 termahal.

Laporan EIU ditujukan untuk ekspatriat, dengan data yang digunakan oleh perusahaan multinasional guna membantu mereka menghitung biaya perjalanan bisnis dan paket ekspatriat.

Sebagian besar kota di China telah naik peringkatnya sebagian besar karena perang teknologi AS-China yang telah menguji ketahanan rantai pasokan dan menaikkan harga konsumen.

Eropa Mahal

Kota-kota di Amerika, Afrika, dan Eropa Timur menjadi lebih murah sejak COVID-19, sementara kota-kota di Eropa Barat menjadi lebih mahal.

Eropa Barat menyumbang empat dari sepuluh kota termahal dalam indeks, dengan Zurich dan Paris menempati posisi pertama yang sama.

Jenewa dan Kopenhagen masing-masing berada di urutan ketujuh dan kesembilan.

Hal ini sebagian mencerminkan kekuatan relatif mata uang Eropa pada indeks yang membandingkan setiap kota dengan biaya hidup di New York.

Kenaikan harga terbesar terjadi di ibu kota Iran, Teheran, yang naik 27 peringkat karena sanksi AS, yang berdampak pada pasokan barang selama COVID-19.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rokok Mahal, Kemeja Murah

Indeks Biaya Hidup Seluruh Dunia EIU membandingkan harga 138 barang dan jasa di sekitar 130 kota besar pada September 2020.

Secara keseluruhan, harga-harga cukup datar, tetapi laporan itu mengatakan, harga barang-barang kebutuhan pokok lebih tahan daripada barang-barang non-esensial.

Tantangan logistik juga memengaruhi harga, dengan kekurangan barang seperti tisu toilet dan pasta, harga bahan bakar naik di beberapa kategori.

Dari sepuluh kategori yang dicakup oleh laporan, tembakau dan rekreasi mengalami kenaikan harga terbesar, sementara harga pakaian mengalami penurunan paling tajam.

"Dalam hal barang-barang konsumen, telah terjadi kenaikan tajam, sementara harga pakaian mengalami penurunan," kata Dutt.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.