Sukses

Top 3: Suasana Berkabung Kerajaan Usai Pangeran Brunei Abdul Azim Meninggal Jadi Sorotan

Berita paling populer hari ini seputar suasana berkabung di Kerajaan Brunei hingga saran pakar untuk tidak terburu-buru memulai program vaksin COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Pangeran Brunei Abdul Azim telah menghembuskan napas terakhirnya pada Sabtu, 24 Oktober 2020. 

Kerajaan Brunei Darusallam pun menggelar upacara berkabung atas meninggalnya pangeran. Berita ini pun menjadi yang terpopuler di kanal Global Liputan6.com edisi Senin 26 Oktober 2020. 

Beralih ke berita selanjutnya soal vaksin flu yang mengakibatkan 48 orang tewas di Korea Selatan. Kendati demikian, program vaksin dari pemerintah tersebut masih terus dilanjutkan dengan alasan bahwa tidak adanya bukti langsung antara keterkaitan vaksin dengan kematian yang terjadi. 

Informasi lainnya yang juga menarik perhatian pembaca adalah seputar saran dari pakar yang menyarankan untuk tidak terburu-buru untuk mulai memberikan program vaksin COVID-19 kepada masyarakat. 

Hal ini lantaran vaksin yang dikembangkan saat ini melalui proses yang jauh lebih singkat dari seharusnya, memungkinkan butuh lebih banyak penelitian. 

Berikut adalah ketiga berita paling populer di kanal Global Liputan6.com edisi Senin 26 Oktober 2020:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Pangeran Brunei Abdul Azim Meninggal, Begini Suasana Berkabung Kerajaan

Kerajaan Brunei Darussalam telah menggelar upacara berkabung atas meninggalnya Pangeran Brunei Abdul Azim, putra Sultan Hassanal Bolkiah, yang tutup usia pada 24 Oktober 2020.

Dikutip dari Borneo Bulletin, Minggu (25/10/2020), Sulltan Brunei beserta istri, dan para anggota monarki, turut hadir dalam upacara yang digelar di Makam Kerajaan kemarin.

Baca berita selengkapnya di sini...

3 dari 4 halaman

2. Vaksin Flu Celaka di Korea Selatan Telah Renggut 48 Jiwa, Vaksinasi Tetap Jalan

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KDCA) menyatakan pada Sabtu 24 Oktober 2020 bahwa sudah ada 48 orang yang meninggal dunia setelah mendapat vaksin flu kontroversial yang saat ini menjadi sorotan publik.

Meski tingginya angka kematian, KCDA menyatakan bahwa program vaksinasi dari pemerintah Korea Selatan tersebut akan dilanjutkan.

Merujuk pada sebuah kajian, KDCA menyebut tidak menemukan kaitan langsung antara suntikan vaksin flu dengan 26 kasus kematian yang telah diselidiki, sehingga program terus dijalankan untuk mencegah terjadinya epidemi flu berbarengan dengan pandemi COVID-19 pada musim dingin.

Simak berita lengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Pakar: Jangan Terburu-buru Memulai Program Pemberian Vaksin COVID-19

Pandemi virus corona COVID-19 telah mengubah kehidupan dan mengganggu ekonomi global.

Semakin cepat publik mendapat vaksin COVID-19, semakin cepat kita memiliki kesempatan untuk kembali hidup normal seperti sebelum pandemi.

Tapi, itu tidak berarti kita harus terburu-buru memulai program vaksinasi COVID-19, beberapa pakar memperingatkan.

Selengkapnya di sini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.