Sukses

Khawatir Aturan Tarif Terhadap Barang Ekspor, Menlu Retno Minta Negosiasi dengan Inggris

Menlu Retno mengajak Inggris untuk melakukan negosiasi terkait pemberlakuan aturan tarif due diligence yang tengah dicanangkan.

Liputan6.com, London - Selain membahas kerja sama vaksin dengan Inggris dalam kunjungannya ke London bersama Erick Thohir, Menlu Retno turut membahas masalah perdagangan. 

Menlu Retno secara khusus menyampaikan kekhawatirannya terhadap aturan tarif ekspor yang takutkan akan menghambat proses perdagangan dengan Inggris.

"Saya menyampaikan kekhawatiran Indonesia terhadap rencana Inggris memberlakukan tindakan due diligence untuk beberapa komoditas pertanian, termasuk kelapa sawit, kopi, kayu dan produk kayu," ungkap Menlu Retno.

Kekhawatirannya berlandaskan bahwa kebijakan tersebut memiliki potensi menjadi hambatan non-tarif ekspor Indonesia ke Inggris. 

"Saya sarankan agar kita duduk dan membahas kemungkinan pembuatan “mutual recognition” dari kebijakan yang telah dimiliki masing-masing negara mengenai supply chain sustainability," lanjut Menlu Retno lagi. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Minat Investasi di Bidang Energi Terbarukan

Dalam press briefingnya bersama dengan awak media, Menlu Retno juga menyampaikan bahwa akan ada sejumlah investor yang tertarik untuk melakukan investasinya di Indonesia dalam bidang energi terbarukan.

"Saya menyambut baik minat kuat dari beberapa investor Inggris di bidang renewable energy," ujar Menlu Retno lagi.

Ada pun beberapa perusahaan yang tengah menaruh minatnya untuk melakukan investasi adalah Aggreko yang merencanakan operasinya di Indonesia dari suplai gas dan diesel ke suplai solar PVs; Orbital Marine Power yang merencanakan membangun proyek “tidal turbine” yang akan memproduksi energi 10MW di wilayah timur Indonesia dan Nova Innovation yang berencana membangun “off-grid tidal turbine."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini