Sukses

Donald Trump Sebut Joe Biden Tak Didukung Penegak Hukum di AS dalam Debat Capres

Presiden AS Donald Trump berkata tak ada kelompok penegak hukum yang mendukung Joe Biden.

Liputan6.com, Cleveland - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut capres Joe Biden dari Partai Demokrat tidak mendapat dukungan penegak hukum di ajang pilpres AS. Donald Trump bahkan berkata Joe Biden tak mau menyebut "penegakan hukum" (law enforcement).

Silat lidah keduanya terjadi pada debat capres AS yang pertama ketika membahas penegakan hukum. Posisi Trump adalah pro-polisi dalam menangani terkait kerusuhan seperti yang terjadi di Portland, Seattle, dan Minneapolis. Sementara, kubu Partai Demokrat cenderung mengkritik kepolisian.

"Kamu bahkan tak bisa menyebut 'penegakan hukum' jika kamu mengucapkan hal tersebut, kamu akan kehilangan semua dukungan dari radikal kiri," capres petahana Donald Trump dalam debat di Ohio pada Rabu pagi (30/9/2020) waktu Jakarta. 

Joe Biden berkata setuju pada penegakan hukum yang adil karena ia menilai ada ketidakadilan sistemik di AS. Lebih lanjut, Donald Trump berkata Joe Biden tak mendapat dukungan dari kelompok penegak hukum di AS. 

"Ia tak punya dukungan penegak hukum. Hampir tak ada," tuding Trump.

"Itu tidak benar," bantah Biden.

"Oh, benarkah? Siapa yang kamu punya? Sebut satu saja kelompok yang mendukungmu," kata Trump.

Joe Biden tak menjawab.  

Donald Trump mendapatkan dukungan dari asosiasi polisi di New York City yang memiliki hampir 24 ribu anggota. Ia juga didukung Fraternal Order of Police yang punya 320 ribu anggota.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Asosiasi Polisi New York Dukung Donald Trump Jelang Pilpres AS 2020

Asosiasi kepolisian New York City menyatakan dukungan kepada Presiden Donald Trump di pilpres Amerika Serikat 2020. Dukungan ini dberikan di tengah meroketnya kejahatan di New York City.

Dukungan ini diberikan oleh New York City Police Benevolent Association (PBA). Pemimpin asosiasi berkata kepimpinan kuat Trump dibutuhkan di AS. 

"Saya tidak ingat kapan kita pernah memberi dukungan kepada presiden Amerika Serikat sampai sekarang. Itu menunjukan bagaimana pentingnya hal ini," ujar presiden PBA, Pat Lynch, seperti dilaporkan New York Post, Minggu 16 Agustus 2020.

"Kami butuh suara kuat Anda di seluruh negeri," Lynch menambahkan.

Berdasarkan informsi dari situs resminya, PBA mewakilli hampir 24 ribu anggota departemen kepolisian New York atau New York Police Departement (NYPD). Asosiasi ini berdiri pada 1892.

Selama ini Donald Trump selalu mengambil posisi pro-polisi, termasuk ketika demonstrasi Black Lives Matter berlangsung pada Juni lalu. Berbagai kritikus menyerang polisi yang dianggap brutal dan meminta agar anggaran polisi dipangkas (defunding).

Presiden Donald Trump menyampaikan rasa terima kasihnya pada PBA melalui Twitter. Ia berkata telah kagum pada polisi di New York sejak lama.

Donald Trump lahir di New York dan bekerja di daerah itu ketika masih memimpin Trump Organization.

Keputusan asosiasi Polisi New York City itu mendapat kritikan dari anggota DPR Alexandria Ocasio-Cortez. Ia melihat masalah dari petugas bersenjata yang condong ke kandidat tertentu.

"Apakah orang lain melihat potensi masalah dengan serikat polisi -- penegak bersenjata negara bagian yang membawa senjata mematikan -- mempromosikan kandidat yang 'disukai' agar bisa menjabat, atau hanya saya saja?" tanya Alexandria Ocasio-Cortez yang meminta agar anggaran polisi dipangkas sebanyak USD 1 miliar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.