Sukses

Kebakaran Melanda Bangunan Bersejarah di Kawasan Bisnis Beirut Lebanon

Kebakaran terjadi di sebuah bangunan bersejarah di kawasan bisnis Beirut, Lebanon pada Selasa (15/9/2020).

Liputan6.com, Jakarta Kebakaran terjadi di sebuah bangunan bersejarah di kawasan bisnis Beirut, Lebanon pada Selasa (15/9/2020). Menurut pejabat pertahanan sipil Lebanon, kebakaran itu telah berhasil dipadamkan.

Api sempat berkobar di gedung futuristik tepi laut, yang hampir selesai dibangun. Lembaga penyiaran Lebanon al-Jadeed sebelumnya menunjukkan gambar kepulan asap tebal dari bangunan tersebut.

Bagian sisi lain dari gedung tersebut dilaporkan membara saat petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api.

Pekan lalu, kebakaran besar juga melanda pelabuhan Beirut, yang menjadi lokasi ledakan dahsyat pada 4 Agustus.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kebakaran di Lokasi Ledakan Dahsyat

Kebakaran besar yang terjadi di pelabuhan Beirut pada 10 Agustus menyebabkan kepanikan yang meluas di Ibu Kota Lebanon itu. Tentara Lebanon mengatakan, kobaran api meletus di gudang penyimpanan minyak dan ban di area Bebas Pajak pelabuhan.

Seorang saksi mata mengatakan, dia melihat orang-orang berlarian ke arah berlawanan dari api, yang mengirimkan asap besar ke langit. Dia juga melihat mobil-mobil terbalik di lingkungan Mar Mikhail, yang hancur akibat ledakan 4 Agustus yang melukai lebih dari 6.500 orang dan menyebabkan ratusan ribu kehilangan tempat tinggal.

Beberapa pekerja mengatakan kepada media lokal bahwa ada upaya pembersihan yang sedang dilakukan di dalam gudang untuk menghilangkan puing-puing dari ledakan bulan lalu, di mana kebakaran terjadi.

Seperti kasus bencana pada Agustus, petugas pemadam kebakaran tiba di tempat kejadian tanpa diberi tahu persis apa yang terbakar - meskipun, "kami tidak pergi secara buta," kata Letnan Michel Murr, yang mengawasi upaya pemadam kebakaran di Beirut, kepada Al Jazeera.

Murr mengatakan dia tidak bisa sepenuhnya mengesampingkan keberadaan bahan peledak di daerah tersebut, tetapi mengatakan itu tidak mungkin. "Kami berhati-hati karena kami dapat menghadapi situasi tersebut," tambah Murr, mencatat bahwa tidak ada cedera akibat kebakaran itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.