Sukses

Sineenat Wongvajirapakdi, Selir Raja Thailand Bergabung dengan Prajurit Seks di Jerman

Selir cantik bernama Sineenat Wongvajirapakdi yang telah dipulihkan gelarnya, dilaporkan telah terbang ke Jerman untuk bergabung bersama harem Raja Thailand saat pandemi Virus Corona COVID-19.

Liputan6.com, Bangkok - Raja Thailand Maha Vajiralongkorn dilaporkan telah mengampuni selirnya, Sineenat Wongvajirapakdi, yang dikabarkan dijebloskan ke penjara pada 2019. Sineenat Wongvajirapakdi kemudian diterbangkan ke Jerman untuk bergabung dengan harem sex soldiers (prajurit seks), menurut laporan sejumlah media.

Sejak Oktober 2019, keberadaan Sineenat Wongvajirapakdi tidak dapat dipastikan. Raja Vajiralongkorn dilaporkan telah mencopot selirnya dari gelar dan jabatan pemerintahan dan memenjarakannya, di tengah tuduhan tentang "ketidaksetiaan" dan dugaan ambisinya menjadi ratu.

Namun seperti dikutip dari The National, Kamis (3/9/2020), pada 27 Agustus lalu sebuah pesawat Boeing 737 dari armada pribadi raja dikirim ke Penjara Wanita Pusat Lat Yao Bangkok, tempat selir raja Thailand tersebut dikatakan telah dibui.

Menurut jurnalis Andrew MacGregor Marshall, seorang ahli regional, dia diterbangkan ke Munich, melalui perhentian pengisian bahan bakar di Dubai, di mana dia secara pribadi diterima oleh raja dan dibawa ke Grand Hotel Sonnenbichl di kota resor Jerman di Garmisch-Partenkirchen.

The Daily Mail, mengutip laporan majalah Bild Jerman, melaporkan bahwa raja menghabiskan sebagian besar waktunya selama pandemi di hotel. Ia diduga mengubah lantai empatnya menjadi yang disebutnya pleasure house, di mana setiap kebutuhan seksualnya dilayani oleh harem pribadi "prajurit seks".

The Mail melaporkan, meskipun raja telah mengumpulkan para wanita seperti calon unit militer, mematuhi perintahnya, seorang pekerja hotel mengatakan staf dilarang mengunjungi lantai keberadaannya, karena kekebalan diplomatik raja.

Sebelum diangkat menjadi selir raja, sosok Wongvajirapakdi telah dilatih sebagai pilot di Thailand dan luar negeri, dan bertugas di unit pengawal kerajaan raja. Pada Juli 2019, dia dianugerahi gelar Chao Khun Phra --permaisuri-- untuk menandai ulang tahun ke-67 raja - pertama kalinya dalam hampir seabad seorang raja Thailand mengambil permaisuri.

Raja Thailand itu telah menikahi istri keempatnya, Ratu Suthida, pada 2018, tetapi sang ratu menghabiskan sebagian besar waktunya di Hotel Waldegg di Engelberg, Swiss, tanpa suaminya.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sosok Pilot, Perawat hingga Pengawal

Perempuan bernama asli Niramon Ounprom itu merupakan seorang mayor jenderal dan merupakan pilot terlatih, perawat, dan pengawal. Ia adalah orang pertama yang dianugerahi gelar Royal Noble Consort atau "selir terhormat kerajaan" dalam hampir satu abad.

Pengumuman bahwa Sineenat telah dilucuti dari gelarnya diterbitkan di Royal Gazette pada Senin, 21 Oktober 2019. Itu menandai kejatuhan tiba-tiba Sineenat dari posisi "terhormat" sebagai permaisuri kerajaan, yang selama beberapa tahun sering terlihat di sisi Raja Thailand Maha Vajiralongkorn.

Bahkan setelah pernikahan raja dengan Ratu Suthida, Sineenat adalah tamu tetap di acara-acara Kerajaan Thailand.

3 dari 3 halaman

4 Istri Raja Vajiralongkorn

Raja Vajiralongkorn memiliki empat istri: Putri Soamsawali dari tahun 1977 hingga 1993; Yuvadhida Polpraserth dari 1994 hingga 1996; Srirasmi Suwadee antara tahun 2001 dan 2014; dan Ratu Suthida yang baru dinikahinya tahun ini.

Penyebab sebenarnya dari pengangkatan Sineenat sebagai permaisuri mungkin tidak akan pernah dipublikasikan, mengingat kerahasiaan yang menyelubungi urusan istana di Thailand. Hukum lese-majeste negara melarang penghinaan terhadap monarki dan termasuk memiliki implikasi hukum paling keras di dunia.

Pencopotan gelar kehormatan Sineenat menggemakan kasus dua mantan istri Raja. Pada tahun 1996, ia mencela istri keduanya, yang melarikan diri ke Amerika Serikat, dan menolak untuk mengakui empat putra yang ia miliki.

Pada 2014, istri ketiganya, Srirasmi Suwadee, sama-sama dicopot dari semua gelarnya dan dibuang dari kasta monarki. Putranya yang berusia 14 tahun telah dibesarkan oleh Raja Vajiralongkorn di Jerman dan Swiss.

Raja juga menggunakan kekuatan kerajaannya dengan cara yang lebih langsung daripada para pendahulunya. Awal bulan ini, dua unit tentara paling penting di ibu kota Bangkok ditempatkan langsung di bawah komandonya--konsentrasi kekuatan militer di tangan kerajaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Thailand modern.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.