Sukses

Pegawai Kantin di Gedung Putih Terinfeksi Virus Corona COVID-19

Ada lagi pegawai di Gedung Putih yang positif Virus Corona (COVID-19).

Liputan6.com, Washington, D.C. - Gedung Putih mengumumkan adanya pegawai di kantin yang positif Virus Corona (COVID-19). Kemungkinan penularan disebut rendah berkat protokol keamanan.

Dilansir CNN, Jumat (24/7/2020), pegawai tersebut bekerja di Ike's Eatery yang berada di Eisenhower Executive Building dan New Executive Office Building. Tempat makan itu sudah tutup.

Gedung Putih berkata pegawai-pegawai kantin menggunakan sarung tangan dan masker sehingga kemungkinan penyebaran corona rendah. Pegawai lain pun diminta tidak panik.

"Tidak ada alasan untuk panik atau kaget," tulis Gedung Putih.

Ike merupakan langganan bagi staf presiden untuk mencari makanan. Email dari Gedung Putih menyebut pihak berwenang sudah melakukan contact tracing.

Gedung Putih menyebut tidak ada staf yang dikarantina karena terpapar.

Pada Mei lalu, dua staf Gedung Putih dan valet pribadi Donald Trump juga kena Virus Corona. Sebagai pencegahan, Trump rutin melakukan tes corona.

Juru bicara Gedung Putih, Kayleigh McEneny, sempat berkata Donald Trump tes berkali-kali sehari. Namun, Donald Trump sendiri berkata hanya melakukan tes rata-rata tiap dua hari sekali. 

Berdasarkan data Johns Hopkins University, total kasus corona di AS sudah mencapai 4 juta. Di dunia, ada 15,4 juta kasus.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Donald Trump Pesan Setengah Miliar Vaksin Corona COVID-19 BNT162

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan telah memesan hingga 600 juta vaksin Virus Corona COVID-19. Vaksin corona ini berasal dari perusahaan farmasi Pfizer. 

Vaksin dari Pfzier masih dalam proses, tetapi Donald Trump mengatakan, begitu selesai maka AS akan mendapat 100 juta vaksin. Selanjutnya, ada AS bisa mendapat 500 juta vaksin.  

Pfizer masih harus mendapat persetujuan dari BPOM AS, dan Presiden Trump mengirim pesan agar prosesnya cepat.

"Hari ini pemerintahan saya mencapai kesepakatan bersejarah dengan Pfizer untuk memproduksi dan mengirimkan 100 juta dosis secepatnya usai mendapat persetujuan, harapannya proses persetujuan dapat cepat," ujar Presiden Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih.

"Pada perjanjian ini kita juga memastikan akan mendapatkan tambahan 500 juta dosis tambahan segera setelahnya. Ini adalah bagian  krusial dari usaha kita untuk mengembangkan, memanufaktur, dan mendistribusikan vaksin dalam tempo waktu yang memecahkan rekor," lanjut Trump.

Berdasarkan laporan situs resmi Pfizer, perusahaan itu mendapat kontrak sebesar USD 1,95 miliar dari pemerintah AS. Vaksin Corona ini dikembangkan Pfizer bersama BioNTech asal Jerman. 

Vaksin Corona ini bernama BNT162. Pfizer berkata bisa memproduksi 100 juta vaksin secara global di akhir tahun ini, kemudian awal 2021 sebanyak 300 juta, dan ada potensi produksi hingga 1,3 miliar dosis vaksin ini di akhir 2021. 

"Tujuan kita tetap untuk membawa vaksin COVID-19 yang aman dan efektif ke banyak orang di seluruh dunia sebisa meungkin," ujar Ugur Sahin, CEO dan co-founder BioNTech.

Di negara lain, vaksin Corona dari Universitas Oxford (Inggris) dan Sinovac (China) juga menunjukan potensi sukses. Indonesia pun ikut terlibat menguji coba vaksin dari China.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.