Sukses

KJRI Istanbul Bantu Pemulangan 227 WNI di Turki Saat Pandemi Virus Corona

KJRI Istanbul memfasilitasi Repatriasi mandiri 227 WNI, yang sebagian besar di antaranya adalah santri, yang terdampak pandemi COVID-19 di Turki.

Liputan6.com, Jakarta - KJRI Istanbul memfasilitasi Repatriasi mandiri 227 WNI, yang sebagian besar di antaranya adalah santri, yang terdampak pandemi COVID-19 di Turki.

Para WNI itu berangkat dengan penerbangan reguler Turkish Airlines (TK-56) dari Istanbul pada Sabtu pagi, dan dijadwalkan tiba di Jakarta pada Sabtu 4 Juli 2020 pukul 17:35 WIB, menurut keterangan tertulis KJRI Istanbul, dikutip dari Antara, Minggu (5/7/2020).

WNI yang mengikuti program repatriasi mandiri terdiri dari 224 santri Pesantren Sulemaniyah di Istanbul, yang telah menyelesaikan pendidikannya dan tertunda kepulangannya sejak April 2020. Selain itu ada satu pekerja migran Indonesia serta dua WNI yang tertahan di Istanbul karena pembatalan penerbangan lanjutan dari Frankfurt, Jerman.

Mengenai provinsi tempat mereka berasal, sebanyak 67 orang penumpang berasal dari Jawa Barat dan Jawa Tengah, 45 orang dari Jawa Tengah dan Aceh, 19 orang dari Sumatera Utara, dan selebihnya dari wilayah di Kalimantan, Riau dan NTB.

Konjen RI di Istanbul Imam As’ari, yang turut mengawal langsung proses repatriasi mandiri di bandara, menyampaikan terima kasih atas dukungan kerja sama Pengurus Pesantren Sulemaniyah serta pihak-pihak dan otoritas terkait sehingga proses repatriasi mandiri dapat terlaksana.

Sebagai salah satu syarat utama mengikuti repatriasi, seluruh WNI telah melakukan tes polymerase chain reaction (PCR) dengan hasil negatif/bebas COVID-19 sebelum berangkat dari Turki.

Para WNI juga dibekali peralatan perlindungan berupa masker, sarung tangan, dan cairan pembersih tangan untuk digunakan di pesawat.

Selama masa penanganan COVID-19 di Turki, perwakilan RI di Turki secara berkelanjutan memberikan bantuan kepada sekitar 2.842 WNI yang terdampak COVID-19.

Sebelumnya, perwakilan RI di Turki juga telah melakukan repatriasi mandiri pada tanggal 10, 15, dan 17 Juni 2020. Hingga saat ini, jumlah keseluruhan WNI yang dibantu pemulangannya oleh perwakilan RI di Turki berjumlah sekitar 650 orang.

Mereka terdiri dari para spa therapist, pelajar, santri, anak buah kapal, dan pekerja migran Indonesia (PMI).

Terkait penerapan kebiasaan normal baru sejak 1 Juni 2020, pemerintah Turki telah melonggarkan aturan di berbagai sektor publik.

Saat ini Turki secara bertahap telah membuka kembali penerbangan reguler ke seluruh dunia, termasuk ke Indonesia.

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Situasi Virus Corona di Dunia

Saat ini infeksi Virus Corona COVID-19 di seluruh dunia telah mencapai 11.049.505 kasus. 5.849.347 di antaranya telah dinyatakan sembuh berdasarkan Coronavirus COVID-19 Global Cases by Johns Hopkins CSSE.

Jumlah kesembuhan pasien Corona COVID-19 paling besar kini tercatat di Brasil, mencapai 984.615.

Amerika Serikat tercatat sebagai negara yang memiliki kasus infeksi terbesar mencapai 2.793.435 dengan 790.404 pasien pulih.

Saat ini, Brasil, Rusia, India dan Peru tercatat sebagai negara dengan kasus infeksi terbesar setelah Amerika Serikat, menurut data Coronavirus COVID-19 Global Cases by Johns Hopkins CSSE yang dikutip Sabtu (4/7/2020).

Jumlah kasus infeksi Corona COVID-19 terbesar kedua tercatat di Brasil, dan telah menembus 1.539.081 kasus.

Pasien Corona COVID-19 terbesar ketiga tercatat di Rusia, sebanyak 666.941 kasus dengan 437.155 orang pulih.

Jumlah terbesar keempat sekarang tercatat di India, dengan 625.544 orang dinyatakan positif mengidap Virus SARS-CoV-2, dan 379.892 pulih.

Pasien positif Corona COVID-19 di Peru kini tercatat sebagai kelima terbesar, yakni sebanyak 295.599 kasus dengan 185.852 orang pulih.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.