Sukses

Terbengkalai, Jenazah Pasien Corona COVID-19 di Ekuador Dibiarkan di Pinggir Jalan

Lantaran fasilitas kesehatan yang tak memadai serta kurangnya penanganan serius, jasad pasien Corona COVID-19 terlihat di pinggir-pinggir jalan di Ekuador.

Liputan6.com, Quito - Jalan-jalan kota Guayaquil di bagian barat Ekuador sepi, dengan sedikit penduduk yang terlihat dan beberapa orang meninggal dunia, bahkan ketika jasad-jasad ditinggalkan begitu saja di pinggiran jalan. 

Pandemi Virus Corona COVID-19 telah menjadi masalah baru dalam hal pelayanan publik di negara yang paling padat penduduknya.

Rumah sakit tidak memiliki tempat tidur tersisa untuk menerima pasien yang sakit, dan kamar mayat, kuburan dan rumah duka pun demikian.

Seperti dikutip dari laman CNN, Sabtu (4/4/2020), lantaran tidak ada tempat tersisa untuk meletakkannya, beberapa warga mengatakan mereka tidak punya pilihan selain menempatkan mereka di luar.

Tidak jelas berapa banyak dari orang yang meninggal karena Covid-19. Banyak keluarga mengatakan orang yang mereka cintai memiliki gejala virus, sementara yang lain hanya tahu bahwa yang sakit tidak dapat dirawat di rumah sakit Guayaquil karena sudah penuh.

"Kami telah menunggu selama lima hari," kata Fernando Espana dalam sebuah video, ketika ia mengeluh tentang perjuangan untuk meminta pihak berwenang menjemput anggota keluarganya.

"Kami lelah menelepon 911 dan satu-satunya hal yang mereka katakan adalah menunggu, mereka sedang bekerja untuk menyelesaikan ini," lanjutnya.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Ditangani Secara Benar

"Ini bau dari tubuh yang tidak bisa lagi ditahan," kata tetangga Espana, Glenda Larrea Vera dalam video yang sama, dari seberang jalan sambil mengenakan masker.

"Dan kami juga punya tetangga yang sudah lanjut usia. Aku punya ibu yang berusia 80 tahun yang juga mengalami masalah pernapasan," tambahnya.

Video pengawasan dari minggu lalu yang diperoleh CNN menunjukkan pengendara sepeda motor meninggalkan mayat di jalan. Beberapa jam kemudian, sekelompok orang, yang mengenakan jas hazmat khusus terlihat menjemput jasad tersebut, kemudian pergi menggunakan kendaraan.

Dalam video lain yang diperoleh CNN, sekelompok orang mengeluarkan jenazah dari mobil.

Dengan penutup wajah, mereka membungkus jasad tersebut dengan apa yang tampak seperti terpal hitam ketika kendaraan polisi mendekat beberapa menit kemudian.

Percakapan terjadi dan kelompok itu pun memasukkan jasad tersebut kembali ke mobil. 

Angka-angka nasional menunjukkan bahwa pemerintah Ekuador telah mengumpulkan lebih dari 300 jenazah dari rumah-rumah pribadi di kota itu, yang memiliki 2,99 juta penduduk.

Jorge Wated, kepala satuan tugas militer gabungan yang dibentuk untuk menangani krisis virus corona di Ekuador mengatakan bahwa satuan tugasnya telah berubah dari "membawa 30 orang yang meninggal per hari menjadi 150" selama tiga hari terakhir. Wated menambahkan bahwa ini "terlepas dari kerja keras yang diaktifkan kembali oleh rumah duka pribadi dan tempat-tempat pemakaman di negara ini."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.