Sukses

1-3-1962: Tragedi Jatuhnya Pesawat American Airlines, Seluruh Penumpang Tewas

Pada 1 Maret 1962, pesawat maskapai American Airlines jatuh dan menewaskan 95 penumpang.

Liputan6.com, New York - Pada hari ini, tepatnya 58 tahun lalu, pesawat maskapai American Airlines penerbangan 001 yang akan menuju ke Los Angeles, jatuh di Pumpkin Patch Channel, Jamaica Bay, Queens.

Dalam waktu dua menti setelah lepas landas, sistem pesawat tidak berfungsi dan menyebabkan pesawat itu membelok tajam ke kiri sebelum terbalik dan jatuh. Menurut laporan, cuaca saat itu juga sedang tidak baik karena sempat dilanda badai dan kabut.

Semuanya berakhir bahkan sebelum karyawan Amerika melepas daftar di papan keberangkatan yang bertuliskan "Flight One 9:45 A.M. Los Angeles" hingga akhirnya pesawat itu dikabarkan jatuh.

Pilot tidak dapat mengambil alih kontrol, dan pesawat turun dengan kecepatan luar biasa ke saluran Pumpkin Patch, di Teluk Jamaika.

Setelah jatuh, ledakan besar memicu tiga alarm kebakaran yang menciptakan situasi sulit bagi petugas pemadam kebakaran untuk mengendalikan api.

Dilansir dari NY Daily News, Sabtu (29/2/2020), dampak dari insiden itu sangat besar sehingga dirasakan oleh banyak penduduk Long Island yang tinggalnya dekat dari lokasi kejadian.

Menurut sebuah laporan, ledakan besar itu disebabkan oleh tangki bensin penuh. Pesawat jet Boeing 707 itu baru berusia tiga tahun dan memiliki sekitar 8000 jam penerbangan yang tersisa setelah inspeksi terakhir.

Insiden jatuhnya pesawat ini diketahui sebagai bencana pesawat tunggal terburuk dalam sejarah penerbangan komersial Amerika Serikat.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hasil Dari Penyelidikan

Seluruh penumpang dengan jumlah 95 orang, tewas dalam kecelakaan itu. Menjelang tengah malam, hanya 52 mayat dan bagian-bagian pesawat yang telah ditemukan. Hal itu dikarenakan gelombang laut yang terus berdatangan sehingga mengganggu jalannya pencarian tubuh korban.

Seorang pihak darurat yang menanggapi lokasi kecelakaan, menentukan bahwa sebagian besar mayat tidak dapat diidentifikasi dan akan memerlukan penggunaan bantuan lebih untuk verifikasi. Kabarnya, penyelidikan lain menunjukkan bahwa pesawat mengalami masalah dengan kabel listrik untuk sistem piloting otomatisnya.

Sebagai bagian dari penyelidikan, inspektur menemukan bahwa beberapa karyawan yang telah bekerja dalam sistem kelistrikan, telah menggunakan pinset untuk menangani perkabelan selama konstruksi.

Meskipun para penyelidik lokasi kecelakaan menemukan bahwa baut dan pasak hilang dari kemudi, diyakini bahwa barang-barang ini mungkin hilang selama kecelakaan.

Administrator Penerbangan Federal Najeeb Halaby, yang terbang dari ibukota bersama dengan beberapa spesialis keselamatan udara dari Dewan Penerbangan Sipil, mengatakan tidak ada indikasi hal yang mungkin salah.

Setelah insiden itu, John F. Kennedy yang saat itu menjabat jadi presiden, telah menginstruksikan Badan Penerbangan Federal untuk melakukan segala daya pemeriksaan untuk mencegah kecelakaan pesawat masa depan sebesar ini terjadi lagi.

 

Reporter: Jihan Fairuzzia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.