Sukses

California Periksa 8.400 Penumpang Pesawat Terkait Virus Corona

Pemerintah California memberlakukan pemeriksaan terhadap 8.400 orang yang tiba menggunakan pesawat komersil.

Liputan6.com, California - California memantau lebih dari 8.400 orang yang tiba dengan penerbangan komersial terkait gejala Virus Corona COVID-19 dari "titik-titik perhatian". Tetapi negara bagian itu tidak memiliki alat tes dan telah ditahan oleh aturan pengujian federal, Gubernur Gavin Newsom mengatakan pada Kamis 27 Februari.

California hanya memiliki 200 alat uji, tetapi telah mengajukan banding agar protokol pengujian diperluas untuk mencakup orang Amerika yang mungkin tertular virus itu karena menyebar melalui komunitas AS. Demikian seperti dilansir dari Channel News Asia, Jumat (28/2/2020). 

Newsom mengatakan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) telah meyakinkan negara bahwa protokol pengujian akan maju dan akses terhadap alat pengujian akan berkembang "secara eksponensial" dalam beberapa hari mendatang.

California telah melaporkan kasus Virus Corona yang tidak diketahui asalnya, sehingga berpotensi menjadi insiden pertama penyebaran virus di komunitas AS.

"Tidak mengherankan bahwa kita telah melihat wabah mini ini terjadi di seluruh dunia," kata Dr Jeffrey Klausner, seorang profesor epidemiologi di Universitas California, Sekolah Kesehatan Masyarakat Los Angeles Fielding. "Kami tahu virusnya mudah menyebar."

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Warga AS yang Dievakuasi dari Wuhan

Dr Sonia Angell, petugas kesehatan masyarakat negara bagian California, mengatakan bahwa penyelidik kesehatan lokal, negara bagian dan federal sedang menghubungi dan mengisolasi individu yang mungkin telah terpapar dengan pasien.

Kabupaten Solano adalah tempat Pangkalan Angkatan Udara Travis, salah satu pangkalan militer AS di California yang telah bertindak sebagai pusat karantina bagi warga AS yang dipulangkan dari Wuhan, China, pusat penyebaran wabah Virus Corona saat ini.

"Dia pasti terkena dari orang lain dengan Virus Corona. Kita tahu bahwa orang-orang dengan infeksi dibawa ke tempat-tempat isolasi atau karantina di wilayah umum itu," kata Klausner.

UC Davis mengatakan tidak ada seorang pun di kampus utamanya yang dinyatakan positif terkena virus tersebut, yang dikenal sebagai COVID-19, tetapi "karena terlalu berhati-hati," tiga warga kampus saat ini dalam isolasi. Salah satunya, yang menunjukkan gejala penyakit telah diuji virusnya, tetapi hasilnya belum masuk.

Protokol CDC telah menyerukan pengujian Virus Corona pada individu dengan demam atau penyakit pernapasan yang memiliki riwayat perjalanan atau kontak yang bisa mengarah pada paparan virus.

Para pejabat California mengatakan protokol ini harus diperluas mengingat penyebaran lokal yang "tak terhindarkan" di Amerika Serikat. Paling tidak 33 orang dinyatakan positif mengidap virus itu, tetapi lima orang telah meninggalkan negara itu, kata pejabat California.

"Kasus kemarin memberi CDC banyak pertimbangan untuk merevisi protokol-protokol itu sehingga lebih banyak orang akan diuji," kata Mark Ghaly direktur Badan Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan California, merujuk pada wanita dari Solano County.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.