Sukses

Evakuasi Warganya dari Kapal Diamond Princess, 2 Pesawat AS Tinggalkan Jepang

Dua pesawat yang disewa oleh pemerintah AS telah meninggalkan Jepang setelah berhasil mengangkut warganya yang merupakan penumpang kapal pesiar Diamond Princess.

Liputan6.com, Yokohama - Dua pesawat yang membawa warga Amerika dari kapal pesiar yang dikarantina, Diamond Princess telah meninggalkan Jepang. Pesawat yang disewa pemerintah AS berangkat dari Bandara Haneda Tokyo pada Senin dini hari, lapor kantor berita Kyodo.

Ada sekitar 400 orang Amerika dalam kapal tersebut, yang telah dikarantina sejak 3 Februari karena infeksi dari Virus Corona atau COVID-19 baru yang telah melanda China. Demikian seperti dikutip dari BBC, Senin (17/2/2020). 

Sedangkan, 40 orang di antaranya yang terinfeksi akan menerima perawatan di Jepang. Hal tersebut disampaikan dr Anthony Fauci, Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular dalam acara Face The Nation di CBS. 

Masih belum jelas mengenai berapa banyak orang yang ada di dalam penerbangan evakuasi, yang diharapkan akan membawa mereka ke pangkalan Angkatan Udara.

"Jika orang-orang di pesawat mulai menunjukkan adanya gejala, mereka akan dipisahkan di dalam pesawat," kata Fauci.

Mereka yang memasuki AS akan menjalani karantina 14 hari, lebih dari waktu yang mereka habiskan di kapal.

"Dan alasan untuk itu adalah bahwa tingkat penularan, di kapal pesiar itu, pada dasarnya sama dengan berada di pusat penyebaran virus," kata dia.

Beberapa orang Amerika telah menolak untuk ikut dievakuasi. Mereka lebih memilih untuk menunggu sampai karantina kapal berakhir pada 19 Februari.

Salah satu penumpang, Matt Smith, yang merupakan seorang pengacara, mengatakan bahwa ia tidak ingin melakukan perjalanan dengan bus ke pesawat bersama orang-orang yang mungkin sudah terinfeksi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dibagikan iPhone

Penerbangan evakuasi lainnya akan memulangkan warga Israel, Hong Kong dan Kanada.

Sementara itu, untuk membantu upaya bantuan, pemerintah Jepang telah membagikan 2.000 unit iPhone kepada penumpang di kapal - satu untuk setiap kabin.

Smartphone didistribusikan sehingga orang dapat menggunakan aplikasi, yang dibuat oleh kementerian kesehatan Jepang, yang menghubungkan pengguna dengan dokter, apoteker dan konselor kesehatan mental. Hal tersebut dilakukan lantaran ponsel yang terdaftar di luar Jepang tidak dapat mengakses aplikasi tersebut. 

Kapal pesiar Jepang Diamond Princess telah dikarantina di pelabuhan Jepang di Yokohama dengan sekitar 3.700 penumpang dan awak.

Kapal itu ditahan setelah seorang pria yang turun di Hong Kong ditemukan terinfeksi virus.

Jepang kini merupakan negara dengan kasus Virus Corona terbesar setelah China. Cina. Pihak berwenang Jepang pada hari Minggu mengatakan jumlah kasus baru di atas kapal telah meningkat sebanyak 70, menjadikannya total 355.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.