Sukses

Pasien Virus Corona di AS Bertambah Jadi 8, Pentagon Siapkan Lokasi Karantina

Pejabat kesehatan Amerika Serikat mengonfirmasi korban kedelapan yang telah terjangkit Virus Corona.

Liputan6.com, Jakarta Pejabat kesehatan Amerika Serikat mengonfirmasi korban kedelapan yang telah terjangkit Virus Corona. Virus yang menyebar dengan cepat di negari Paman Sam ini membuat Pentagon akan menyediakan tempat bagi orang-orang yang tiba dari luar negeri yang mungkin perlu dikarantina.

Pasien kedelapan, yang ada di Massachusetts, baru-baru ini kembali dari provinsi Hubei di China tengah, pusatnya wabah Virus Corona. Hal itu diungkapkan juru bicara Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS dalam pernyataan lewat surat elektronik. Namun, ia tak menyebut identitas pasien dan tak memberi detail lain.

Corona yang mirip flu, dipercaya pertama muncul di pasar yang menjual hewan liar secara ilegal di provinsi Hubei ibu kota Wuhan, sejauh ini menewaskan 304 orang di China, siaran televisi milik negara CCTV mengatakan Minggu pagi di China. Kasus-kasus yang dikonfirmasi soal virus itu sudah dilaporkan di 27 negara lain, menurut CDC, seperti dilansir nst.com.my, Minggu (2/2/2020).

Semua, kecuali satu pasien di AS diyakini tertular penyakit itu saat mereka berkunjung di area Wuhan. Pekan ini pejabat AS melaporkan penularan Virus Corona yang pertama dari manusia ke manusia di AS di Illinois.

keprihatinan terhadap virus itu mendorong pemerintahan Trump mengumumkan keadaan darurat kesehatan publik dan melarang warga negara asing yang baru mengunjungi China masuk ke AS.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Karantina 14 Hari

Selain itu warga AS yang mengunjungi Hubei dua pekan terakhir akan diwajibkan masuk karantina selama 14 hari, yang dipercaya merupakan periode inkubasi virus itu, kata pejabat.

Orang-orang Amerika yang mengunjungi wilayah lain daratan China akan mengalami penyaringan kesehatan khusus setelah kembali, diikuti "swa-karantina yang terpantau" hingga 14 hari, dengan pembatasan-pembatasan sementara.

Dalam pernyataan Sabtu, Pentagon mengatakan Menteri Pertahanan Mark Esper menyetujui permintaan bantuan dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) untuk menyediakan tempat penampungan sebagai dukungan bagi 1.000 orang yang mungkin harus dikarantina saat datang dari luar negeri.

Pejabat kesehatan telah minta Departemen Pertahanan menyediakan beberapa fasilitas yang mampu menampung sedikitnya 250 orang dalam kamar-kamar pribadi sampai 29 Februari.

Pentagon mengatakan empat instalasi militer telah dipilih: dua di California, satu di Colorado dan satu di Texas. Dikatakan, personel Departemen Pertahanan hanya akan memberikan dukungan tempat dan HHS yang akan bertanggung jawab untuk semua perawatan dan transportasi.

"Personel Dephan tak akan berhubungan langsung dengan orang-orang yang dievakuasi dan orang-orang ini tak akan punya akses ke lokasi lain pangkalan kecuali tempat yang sudah ditentukan," Pentagon mengatakan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini