Sukses

5 Fakta Anjing Pasukan Elite AS yang Ikut Memburu Bos ISIS di Suriah

Sejumlah media dan publik di AS marak membicarakan seekor anjing yang memainkan peran penting dalam kematian pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi.

Liputan6.com, Washington DC - Pada Sabtu 26 Oktober 2019, Amerika Serikat melancarkan serangan terbesar --sejak pembunuhan Osama bin Laden pada 2011-- terhadap seorang teroris paling buron di dunia.

Namun, di samping signifikansi operasi itu, sejumlah media dan publik di AS justru marak membicarakan seekor anjing yang memainkan peran penting dalam kematian pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi.

Setelah pasukan khusus AS mencapai kompleks persembunyian al-Baghdadi, pemimpin ISIS itu dilaporkan membawa tiga anaknya dan melarikan diri ke terowongan bawah tanah.

"Dia mencapai ujung terowongan, ketika anjing-anjing kami mengejarnya," kata Presiden AS Donald Trump, Minggu.

"Dia menyalakan rompinya, membunuh dirinya sendiri dan ketiga anaknya. Tubuhnya dimutilasi oleh ledakan itu. Terowongan itu telah ambruk di atasnya, sebagai tambahan."

Satu-satunya korban dari pihak AS selama serangan itu hanyalah seekor anjing "cantik" dan "berbakat", kata sang presiden.

Canine itu kemudian dibawa kembali ke pangkalan yang dirahasiakan untuk pulih dari cedera.

Berikut 5 fakta anjing pasukan khusus AS yang ikut memburu bos ISIS Abu Bakr al-Baghdadi, seperti dikutip dari National Post dan berbagai sumber, Sabtu (2/11/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Namanya Conan. Nama anjing itu sempat dirahasiakan pada awalnya, namun kemudian, majalah AS Newsweek melaporkan, canine tersebut memiliki nama yang terinspirasi dari komedian AS Conan O'Brien karena rambut pirangnya yang acak-acakan (shaggy).

3 dari 6 halaman

2. Conan merupakan anjing ras Belgian Malinois, menurut Newsweek. Anjing dari ras itu diketahui cocok untuk misi di Timur Tengah yang memiliki iklim panas. Ia juga cerdas, kuat, patuh, dan pemberani. K-9 dari ras yang sama juga ditugaskan dalam misi memburu Osama bin Laden pada 2011.

4 dari 6 halaman

3. Conan dilatih oleh firma pelatihan anjing profesional di Best, Belanda untuk kemudian dikirim ke AS untuk menjalani pelatihan militer bersama unit elite Delta Force, seperti dilaporkan RTL Nieuws.

5 dari 6 halaman

4. Usianya lima tahun dan merupakan seorang perempuan, kata mantan pemilik Conan asal Belanda, seperti dilaporkan RTL Nieuws. Jika ia manusia, Conan berusia sekitar 20-an tahun.

6 dari 6 halaman

5. Terluka saat misi penyerbuan al-Baghdadi karena terkena kabel listrik yang terbuka dan menyala, kata Jenderal Kenneth McKenzie, Komandan Komando Pusat AS (USCENTCOM) yang mengawasi area operasi Timur Tengah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.