Sukses

Di Tengah Ketegangan Negara, 2 WN Amerika Ditahan di China

Penahanan dua orang Amerika Serikat di China terjadi di tengah ketegangan diplomatik dan perdagangan kedua negara.

Liputan6.com, Beijing - Dua orang Amerika yang menjalankan bisnis pengajaran bahasa Inggris di China ditahan di bagian timur negara itu. Menurut perusahaan mereka, penahanan itu menggunakan tuduhan palsu.

"Jacob Harlan yang merupakan seorang ayah dari lima anak, dan Alyssa Petersen ditangkap di Provinsi Jiangsu bulan lalu," kata perusahaan China Horizons, China Horizons, di halaman Facebook-nya seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (17/10/2019).

Halaman gofundme.com yang didirikan untuk mengumpulkan uang untuk biaya hukum Petersen menguraikan bahwa dia secara resmi didakwa dengan "memindahkan orang secara ilegal melintasi perbatasan".

Penahanan itu terjadi di tengah ketegangan diplomatik dan perdagangan antara China dan Amerika Serikat.

"Kami mengetahui penahanan dua warga AS di Jiangsu, China dan tuduhan yang diajukan terhadap mereka oleh pemerintah provinsi," kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS yang identitasnya disamarkan.

"Kami menganggap serius tanggung jawab kami untuk membantu warga AS di luar negeri dan memantau situasinya."

China Horizons mengatakan di Facebook pekan lalu bahwa pasangan itu "didakwa atas kejahatan palsu dan keluarga mereka mengupayakan pengacara internasional untuk membantu mereka kembali ke Amerika Serikat.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kronologi Penangkapan

Harlan, pendiri China Horizons, ditahan di sebuah hotel di bawah pengawasan polisi di Kota Zhenjiang, menurut halaman terpisah gofundme.com yang diatur untuk biaya hukumnya.

Polisi menahannya saat dia bersama putrinya yang berusia delapan tahun di sebuah hotel di Weifang, Provinsi Shandong, pada 28 September dan mengambil telepon dan komputernya, menurut pos tersebut.

Putrinya akhirnya diizinkan untuk secara singkat memanggil ibunya, dia kemudian mengambil penerbangan internasional dengan seorang teman keluarga.

Petersen, yang merupakan associate director China Horizons, ditahan sekitar 27 September dan tidak terdengar sejak dua minggu setelahnya sampai Departemen Luar Negeri menemukannya, menurut halaman gofundme.com-nya.

"Kami menerima informasi bahwa dia baik-baik saja, Dia bangun ketika diberitahu, dia pergi tidur ketika diberitahu. Dia menghabiskan hari-harinya di sel penjara atau berjalan dalam langkah menghitung lingkaran," kata halaman gofundme.com.

"Dia tidak bisa melakukan kontak dengan siapa pun di luar petugas konsulat yang dapat mengunjungi sebulan sekali dan seorang pengacara."

Pejabat Departemen Luar Negeri menegaskan bahwa Petersen menerima "semua layanan konsuler yang sesuai."

3 dari 3 halaman

Layanan Akan Ditutup

China Horizons, yang mengatur orang Amerika untuk mengajar bahasa Inggris di sekolah-sekolah China, mengatakan akan ditutup pada akhir Oktober.

"Sayangnya, karena meningkatnya masalah politik dan ekonomi antara AS dan China, kami tidak lagi dapat mengirim guru ke China dengan aman," tulis perusahaan itu di halaman Facebook mereka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Negara ini telah berganti nama menjadi Republik Rakyat Tiongkok.
    Negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Negara ini telah berganti nama menjadi Republik Rakyat Tiongkok.

    China

  • Amerika Serikat adalah salah satu negara republik konstitusional federal di Benua Amerika
    Amerika Serikat adalah salah satu negara republik konstitusional federal di Benua Amerika

    Amerika Serikat

Video Terkini