Sukses

Kawanan Lebah Marah Picu Penerbangan Air India Tertunda 3,5 Jam

Staf mencoba mengusir lebah dan membuat kawanan itu marah. Alhasil penerbangan Air India pun tertunda hingga lebih dari 3,5 jam.

Liputan6.com, New Delhi - Gara-gara sekawanan lebah marah di jendela kokpit, penerbangan Air India tertunda penerbangan lebih dari 3,5 jam.

"Penerbangan Air India tertunda beberapa jam setelah sekawanan lebah mendarat di jendela kokpit, menyerang staf di darat ketika mereka mencoba memindahkannya," kata para pejabat dikutip dari Times of India, Selasa (17/9/2019).

Serangga mendarat di jendela tepat sebelum pesawat dijadwalkan meninggalkan Kolkata pada hari Minggu dengan 136 penumpang, termasuk menteri informasi Bangladesh.

Staf di darat mencoba mengusir kawanan lebah itu dan membuat mereka marah. Ketika upaya untuk menggunakan wiper kaca gagal, pihak berwenang beralih ke 'rencana b' dan mengusirnya dengan semburan air.

"Pasukan pemadam kebakaran dikerahkan untuk menyemprotkan air guna mengusir lebah madu, mereka bisa diusir setelah operasi selama hampir satu jam," kata Pejabat Bandara Kaushik Bhattcharya kepada AFP.

Penerbangan ke Agartala di timur laut India akhirnya lepas landas lebih dari tiga setengah jam kemudian.

Lebah biasanya berkerumun ketika lebah ratu meninggalkan koloni yang ada, untuk menemukan rumah baru bersama dengan ribuan lebah pekerja.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tewas Disengat Lebah

Sementara itu, nyawa pria di Arizona ini tak tertolong gara-gara tersengat lebah lebih dari sekitar 100 kali. Ketika itu ia sedang memindahkan sarang hewan tersebut.

"Berdasarkan ukuran sarang, ada sekitar 800 ribu lebah," jelas pembasmi lebah seperti dimuat CNN, Kamis 9 Oktober 2014.

Kepala Pemadam Kebakaran Douglas, Mario Novoa mengatakan departemennya menjawab panggilan Rabu pagi. Lalu ketika kru tiba di lokasi kejadian, mereka menemukan 5 orang disengat lebah, dengan kondisi masih dikerumuni kawanan lebah itu.

Ketika kelima korban diobati, petugas pemadam kebakaran lainnya berkeliling ke rumah-rumah warga. Untuk memperingati agar menutup jendela dan tak keluar rumah.

"Dua dari korban tersengat berkali-kali," kata Mario.

Salah satu orang meninggal kemudian. Dia belum teridentifikasi. Sementara seorang lainnya belum diketahui kondisi terkininya.

Mario menuturkan, pembasmi menemukan 91 cm x 243 cm sarang lebah di bawah atap rumah. Untuk sampai ke rumah lebah itu, pembasmi harus memanjat langit-langit bangunan tersebut.

Sementara itu, pemilik rumah berusia 90 tahun tidak terluka.

"Kami mendapat telepon tentang lebah cukup sering tapi aku belum pernah melihat sesuatu seperti ini. Ini adalah pertama kalinya kami mencatat kematian masyarakat akibat tersengat lebah," beber Mario.

Douglas, lokasi serangan lebah terjadi, berada di dekat perbatasan dengan Meksiko. Sekitar 2 jam perjalanan dari Tucson.

3 dari 3 halaman

Justru Memelihara Lebah

Beda dari kasus di atas, pasangan dari Kota Ningbo, Provinsi Zhejiang, China justru menjadikan 10.000 ekor lebah sebagai binatang peliharan di apartemennya. Selama satu tahun lamanya mereka memasang sarang lebah di balkon apartemennya, dilaporkan oleh South China Morning Post.

Pada awalnya pasangan di China ini menggunakan sengatan lebah untuk pengobatan. Namun jumlahnya semakin bertambah hingga mencapai 10.000.

Hal tersebut membuat para tetangganya terganggu karena lebah-lebah itu jadi sering berkumpul di luar area kamar pasangan tersebut. Pasanganan tersebut diancam membayar denda sebesar 200 sampai 500 yuan atau sekitar Rp 400 ribu sampai Rp 1 juta untuk mau menyingkirkan peliharannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini