Sukses

Kota Melbourne Australia Larang Menu Daging Tiap Senin, Mengapa?

Para peternak menyesalkan keputusan salah satu pemerintah kota di pinggiran Melbourne, Australia, yang melarang menu daging setiap hari Senin.

Liputan6.com, Melbourne - Para peternak menyesalkan keputusan salah satu pemerintah kota di pinggiran Melbourne, Australia, yang melarang menu daging dalam acara-acara di sana setiap Senin. Keputusan ini dinilai bisa merugikan industri peternakan setempat.

Pemerintah Kota Moreland membuat keputusan itu pekan lalu, sebagai upaya mengurangi perubahan iklim. Kini, menu daging pun dihilangkan dari katering sekali sepekan, setiap Senin.

Panel Perubahan Iklim (IPCC) sebelumnya merilis laporan yang menyebut menu daging menyebabkan lebih banyak polusi daripada menu-menu lainnya.

Seorang peternak lokal Steven Castle menilai keputusan Pemkot Moreland sebagai tindakan munafik dan hanya "bergaya".

Castle bahkan membalas keputusan ini dengan menawarkan diskon dan pengiriman gratis untuk pembelian daging dari warga Moreland.

"Menggelikan sekali karena para pegawai negeri yang duduk di kantor ber-AC di perkotaan ini, melontarkan argumen bahwa mengurangi makan daging adalah cara mengurangi perubahan iklim," katanya, seperti dikutip dari ABC Indonesia, Rabu (21/8/2019).

Dia menilai para pengambil keputusan tersebut merupakan orang-orang berpikiran sempit.

"Kami menjalankan metode pertanian tradisional. Sehingga semakin kami dipersulit, maka semakin banyak bahan makanan diproduksi secara massal melalui pabrik. Dampaknya pada lingkungan justru lebih besar," tegas Castle.

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pejabat: Demi Mengatasi Perubahan Iklim

Walikota Moreland Natalie Abboud pekan lalu mengatakan program "Senin bebas daging" adalah upaya membantu mengatasi perubahan iklim.

"Saya pikir wajar saja bila kami berani mengambil keputusan seperti ini," katanya.

Castle berpendapat sebaliknya. Menurut dia, program seperti itu konyol dan gaya orang kota saja, sementara dampaknya bisa menghancurkan keluarga peternak dan perekonomian regional.

Padahal, katanya, manfaatnya bagi lingkungan sangat terbatas.

"Kami ini sumber makanan. Itu sangat jelas," katanya.

"Jika para pengambil kebijakan terus mempersulit kehidupan peternak, akan semakin banyak makanan buatan pabrik yang digunakan. Tentunya itu tidak bagi untuk planet kita," ujar Castle.

CEO Dewan Industri Daging Australia Patrick Hutchinson secara terpisah menyebut Pemkot Moreland salah menafsirkan laporan IPCC.

Dia menilai Pemkot Moreland kurang memahami mata rantai pasokan daging di Australia.

"Kami marah sekali karena Pemkot itu dengan mudah memilih mempromosikan diri sendiri dan agenda Partai Hijau. Padahal sebenarnya tidak menyelesaikan apa-apa," ujar Hutchinson.

Keputusan ini, katanya, tak lain dari tindakan populis Pemkot di wilayah perkotaan untuk mengambil jalan pintas dan menyalahkan orang lain.

"Kami sebagai industri berupaya mencapai karbon netral pada tahun 2030. Saya belum pernah dengar ada Pemkot di Melbourne yang mengajukan hal serupa," tambahnya.

Hutchinson menulai program "Senin bebas-daging" tidak hanya berdampak pada peternak lokal, tetapi juga usaha tukang daging dan restoran di Melbourne.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.