Sukses

Kecepatan Internet dan Kualitas Digital Indonesia Kalah dari Malaysia, Ini Alasannya

Dibanding negara tetangga, seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina, Indonesia berada di posisi bawah soal kesetaraan digital dengan kecepatan internet. Ini ulasannya.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia berada di peringkat ke-57 untuk kesetaraan digital dengan kecepatan internet. Kalah dibandingkan negara tetangga, seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina.

Mengutip ABC Indonesia, Minggu (17/8/2019), pemeringkatan ini dilakukan oleh perusahaan penyedia jaringan privasi internet (VPN) Surfshark dengan menganalisa data lebih dari 5,5 miliar orang dari 65 negara, yang menggunakan database open-source dari PBB, Bank Dunia, serta organisasi Freedom House dan International Telecommunication Union.

Untuk menentukan skor kesetaraan digital, para peneliti melakukan penilaian pada sejumlah indikator seperti kecepatan internet, keterjangkauan harga internet, dan keamanan cyber.

Banyaknya pelayanan e-government yang tersedia serta peraturan soal perlindungan data pribadi juga termasuk yang diperhitungkan

Total skor yang diraih Indonesia adalah 0,4604, menduduki peringkat kesembilan dari bawah.

Bukan hanya kecepatan internet di Indonesia yang tertinggal dari Malaysia, Thailand, dan Filipina, jumlah layanan e-government di Indonesia pun masih sedikit dibandingkan negara-negara tersebut.

Secara keseluruhan Australia menduduki peringkat pertama dengan skor tertinggi, yakni 0,7992

Tapi kecepatan internet di Australia jauh tertinggal dengan negara-negara maju lainnya, bahkan berada di urutan ke 42.

 

 

Saksikan Juga Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Koneksi Tercepat

Saat ini kecepatan berinternet di ponsel paling cepat dimiliki oleh negara Islandia, disusul oleh Norwegia dan Kanada.

Singapura menduduki peringkat pertama untuk kecepatan internet broadband.

Negara Denmark memiliki pelayanan e-government paling banyak di dunia, diikuti Singapura dan Amerika Serikat.

"Pendapatan negara per kapita yang rendah memiliki korelasi dengan angka kesetaraan digital," tulis laporan tersebut.

"Setengah dari populasi dunia menggunakan internet dan kebanyakan interaksi sosial terjadi di dunia digital."Studi tersebut juga menemukan penetrasi jejaring sosial di dunia telah meningkat lebih dari 21 persen dan rata-rata orang menghabiskan 6 jam 42 menit di dunia online.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.