Sukses

Rekaman Video Astronaut Tersandung dan Terjatuh Memantul Saat Berjalan di Bulan

Saking semangatnya, astronaut NASA sampai tersandung dan terjatuh memantul saat berjalan di Bulan. Lihat dalam rekaman berikut ini.

Liputan6.com, California - NASA baru saja merayakan 50 tahun peluncuran misi Apollo 11 ke Bulan, yang dahulu dijalankan pada 16 Juli 1969, yang membawa tiga antariksawan sekaligus menjadi manusia pertama yang menapaki Bulan dalam sejarah: Neil Armstrong, Buzz Aldrin dan Michael Collins.

Detik-detik keberangkatan Apollo 11 (menggunakan roket Saturn V) ke angkasa luar pun disiarkan secara langsung ke seluruh dunia dan disaksikan oleh lebih dari 500 juta penonton, klaim lembaga antariksa pemerintah Amerika Serikat itu.

Begitu pula dengan rekaman para astronaut saat hendak mendarat dan tiba di satelit alami Bumi pada 20 Juli 1969. Beratus juta pasang mata melihat ketiga astronaut berjalan di Bulan, berlai, bahkan memantul-mantul di atas tanah Bulan lantaran minus gravitasi.

Tetapi berjalan kaki di Bulan bukan sesuatu yang gampang, meski mereka adalah astronaut handal NASA sekali pun.

NASA telah membuat laporan terperinci tentang waktu ketika astronaut mereka kehilangan pijakan saat berada di Bulan, dan ada alasan ilmiah untuk kasus satu ini.

Pada misi Apollo 15, hal tersebut adalah untuk mempelajari tingkat metabolisme para antariksawan saat mereka melintasi berbagai jenis medan di Bulan seperti menanjak, menurun, dan dataran datar.

Sedangkan pada misi Apollo 16, data itu dipakai untuk mengevaluasi perbedaan antara ketangkasan dan gerak astronaut saat berada di Bumi dan Bulan, lebih memahami gravitasi Bulan dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi pergerakan astronaut di permukaan Bulan. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Alasan NASA Menyimpan Rekaman

Alasan lain adalah meskipun berat badan para astronaut mungkin lebih berkurang saat ada di Bulan, namun massa tubuh mereka tetap sama dengan ketika berada di Bumi.

Oleh karena itu, inersia -- yang merupakan daya tahan tubuh terhadap perubahan gerak dan terkait dengan massa, bukan berat -- juga tetap sama.

Jadi, seorang astronaut yang bergerak di Bulan melakukannya dalam kondisi yang sangat berbeda dengan yang biasa mereka lakukan di Bumi.

Peneliti NASA memastikan mereka menggambarkan jatuhnya para astronaut di tanah Bulan saat berjalan dan penyebab terjadinya, seakurat mungkin.

Satu hasil analisis dari astronaut Apollo 15 yang jatuh berbunyi seperti ini:

(Komandan David Scott) mulai bergerak menuju area baru, ketika dia memperhatikan lewat kamera dan merangkum deskripsi kawasan itu. Dia melangkah mengelilingi sekelompok fragmen bebatuan dan kemudian kaki kanannya terperosok ke dalam cekungan kecil dan dia mulai kehilangan keseimbangan. Ketika ia melangkah dengan kaki kirinya, ia meluncur dari batu kecil dan terus meluncur di atas permukaan tanah yang longgar. Saat mencoba mendorong kakinya kembali di bawah pusat gravitasinya, Scott meningkatkan kecepatannya. Ia kemudian jatuh ke depan dengan kedua tangan terulur untuk menahan badannya. Ia mendarat di sisi kirinya, lantas berguling berlawanan arah jarum jam dan kemudian tidak terlihat oleh kamera TV.

Berikut cuplikannya:

3 dari 3 halaman

Misi Apollo Lain

Sementara itu, laporan Apollo 16 menggali sedikit lebih banyak data untuk dianalisis demi memperjelas alasan mengapa mereka sampai terjatuh berkali-kali dan tak satu pun berjalan kaki dengan lancar, bagaimana hal itu terjadi, dan bagaimana astronaut kembali ke posisi semula.

Pilot yang mengendalikan Lunar Module, Charles Duke, juga jatuh ketika dia berhenti untuk mengambil sepasang penjepit dan saat mencoba memungut penjepit itu, dia tak sengaja menginjaknya sehingga ketika dia mencoba mengangkatnya, dia kehilangan keseimbangan.

Komandan John Young pun jatuh ketika mengambil benda seperti sebuah kuas dan satu ransel yang dipakai untuk membawa sampel.

Peristiwa lain jatuhnya John Young di angkasa luar juga disebabkan oleh regolith Bulan (bagian atas batu-batuan yang telah mengalami pelapukan hingga batuan induknya yang praktis belum mengalami pelapukan) yang lapang dan kering, yang membuatnya sulit untuk mendapatkan traksi yang baik di permukaan Bulan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.