Sukses

Ironis, Beruang Hitam Disuntik Mati Karena Terlalu Ramah dengan Manusia

Dianggap terlalu ramah dengan manusia, seekor beruang hitam terpaksa disuntik mati di Amerika Serikat.

Liputan6.com, Oregon - Petugas margasatwa di salah satu taman nasional di negara bagian Oregon, Amerika Serikat (AS), mengatakan mereka terpaksa menyuntik mati seekor beruang hitam muda karena terlalu akrab dengan orang-orang yang kerap memberi makan dan berswafoto dengannya.

Sejak awal Juni, polisi Oregon menerima laporan berkala tentang beruang hitam itu, yang biasanya berkeliaran di sekitar dermaga danau setempat, demikian sebagaimana dikutip dari CNN pada Rabu (19/6/2019).

Pada Kamis pekan lalu, pihak berwenang menemukan hewan itu dikelilingi oleh tumpukan campuran jejak dan biji bunga matahari, yang tampaknya sengaja ditinggalkan oleh beberapa pejalan kaki.

Polisi menyimpulkan bahwa sang beruang telah terbiasa dengan interaksi manusia, di mana hal itu dapat menimbulkan ancaman bagi keselamatan manusia.

Alhasil, mereka pun membuat keputusan yang sulit untuk menyergap dan menyuntik mati sang beruang.

Namun, jauh sebelum keputusan dilematis itu dilaksanakan, polisi Oregon telah menyampaikan imbauan di Twitter, agar para pengunjung menjauhi si beruang hitam. menyusul penemuan banyak unggahan swafoto pengunjung dengan hewan liar tersebut.

Akan tetapi, karena imbauan terkait --yang disertai dengan pemasangan papan pengumuman-- tidak juga digubris, akhirnya euthanasia menjadi pilihan terakhir.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Makanan Proses Berisiko Bikin Beruang Sakit

Beruang hitam seberat 100 pon (sekitar 45 kilogram) itu berusia 2-3 tahun, dan bisa dipindahkan ke habitat lain jika tidak terbbiasa dengan kontak manusia, kata Rick Swart dari Departemen Ikan dan Margasatwa Oregon.

Tidak hanya memberi makan hewan liar --dan juga swafoto-- berbahaya bagi manusia, namun kedekatan terkait juga membahayakan satwa itu sendiri.

Menurut Swart, makanan proses dapat membuat beruang sakit.

"Ketika beruang sering diberi makan oleh manusia, dan terbiasa mencium karakter baunya, itu kemungkinan bias membuatnya berjalan mengendus ke remah-remah makanan yang terbuang tidak benar di taman lindung," kata Swart.

Adapun kebijakan euthanasia diambil sebagai tindakan preventif yang didasarkan pada UU keseimbangan alam AS, guna menghindari hewan terkait kembali ke area di mana manusia bisa memberi makan, dan mengancam keselamatan orang-orang di sekitarny.

3 dari 3 halaman

Khalayak Umum Sebaiknya Menjauhi Hewan Liar

Swart memgingatkan bahwa sangat disarankan agar khalayak awam tidak mendekati hewan liar, sekalipun misalnya terlihat jinak.

"Pengecualian bagi orang yang benar-benar paham, atau ahli hewan, namun itu juga kadarnya dibatasi," ujar Swart.

Ahli biologi Kurt Licence menambahka: "Yang terbaik adalah membiarkan petugas berwenang mmerawat mereka (beruang) dan menikmatinya dari jarak cukup jauh."

"Ini adalah contoh klasik mengapa kami memohon masyarakat untuk tidak memberi makan beruang," katanya.

"Sementara individu yang mengeluarkan makanan untuk beruang ini mungkin memiliki niat baik, beruang seharusnya tidak pernah diberi makan," pungkas Licencel kembali mengingatkan.

Adalah ilegal di Oregon untuk memikat seekor binatang dengan menyebarkan makanan atau meninggalkan sampah.

Untuk mencegah perjumpaan beruang hitam, pejabat satwa liar menyarankan penduduk yang tinggal dan berkemah di dekat habitat terkait untuk membuang sampah di tempat khusus yang disediakan, serta menghindari untuk mendekati atau mengambil bayi dari induknya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini