Sukses

Badai Musim Dingin dan Hujan Es Diprediksi Melanda AS Bagian Selatan

Amerika Serikat bagian selatan diramalkan akan dihantam badai musim dingin.

Liputan6.com, Texas - Badai musim dingin diramalkan akan membawa salju dan hujan es di wilayah Southern Plains dan Texas, terhitung mulai Jumat, 7 Desember 2018 waktu setempat, sebelum nantinya menyebar ke Southeast dan Mid-Atlantic.

Layanan cuaca National Weather Service mengeluarkan peringatan dini terkait angin kencang yang berembus dari timur New Mexico dan Texas Panhandle menuju ke arah timur ke Oklahoma, Missouri selatan dan Arkansas utara pada Jumat malam.

Setelah membawa salju dan hujan lebat ke Southern California dan Southern Rockies pada Kamis, badai bertiup dari Southern Plains ke Tenggara, menurut Weather Channel.

Gerimis sedang dan hujan es dilaporkan terjadi di Texas dan Oklahoma pada Jumat pagi. Akumulasi es bisa mencapai seperempat hingga satu setengah inci di dua negara bagian tersebut, sehingga mungkin bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan listrik dan pohon.

Bagian dari Arkansas, termasuk Fayetteville dan Bentonville, ketebalan saljunya bisa mencapai antara 3 atau 4 inci. Sedangkan di kawasan Pegunungan Ozark, ketebalan salju bisa mencapai 6 hingga 8 inci.

Selain itu, Sabtu (8/12/2018), badai juga akan mengantarkan salju dan es ke bagian Lembah Ohio, Appalachian selatan dan wilayah Piedmont.

Efek badai diperkirakan akan merentang ke bagian utara Carolina Selatan, barat North Carolina, Virginia selatan, Virginia Barat selatan, Tennessee timur dan Georgia utara pada Minggu 9 Desember.

Ramalan cuaca memprediksi, badai diperkirakan akan berlangsung hingga Senin pekan depan atau 10 Desember 2018, dan kemungkinan akan membawa serta hujan salju ke North Carolina. Demikian menurut laporan yang dikutip dari UPI.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

10 Orang Tewas Akibat Banjir dan Badai di Sisilia

Sementara itu, di Eropa, tepatnya di Italia, juga telah diterpa badai mematikan yang disebut terparah sepanjang sejarah.

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte hari Minggu 4 November 2018 mengatakan, hujan badai yang menghantam Sisilia telah menewaskan sedikitnya 10 orang.

Radio pemerintah setempat mengatakan sembilan korban itu sebelumnya berada di sebuah rumah yang terkena banjir bandang akibat meluapnya sungai di pedesaan dekat Palermo, demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Senin 5 November 2018.

Penyelam otoritas SAR Italia berhasil menarik sembilan korban yang telah tak bernyawa dari rumah yang dibanjiri oleh sungai yang dengan cepat meluap di pedesaan itu.

Lebih jauh, laporan radio itu mengatakan satu orang selamat setelah naik ke atas pohon dan bertahan di sana.

Ia kemudian menggunakan telfon untuk meminta pertolongan, tetapi bantuan datang terlalu terlambat untuk menyelamatkan yang lain, termasuk seorang bayi berusia satu tahun dan seorang anak berusia tiga tahun.

Kesembilan korban berasal dari dua keluarga yang kebetulan sedang berkumpul di rumah itu pada akhir pekan.

Korban tewas lain ditemukan di pagar pembatas di jalan Palermo, diperkirakan karena mobilnya tersapu banjir.

Stasiun televisi Italia juga melaporkan dua lainnya tewas di pinggiran Agrigento, sebuah kota wisata di Sisilia yang terkenal karena kuil-kuil kuno. Tetapi hal ini belum dapat dipastikan.

Sementara itu, sedikitnya dua orang lainnya hilang dalam insiden terpisah di Sisilia ketika banjir menyapu mobil yang mereka kendarai.

Salah seorang di antaranya adalah dokter yang sedang menuju ke rumah sakit di kota Corleone, Italia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.