Sukses

Kembali Terulang, Pelanggan IKEA India Temukan Serangga Dalam Makanan

Seorang pelanggan IKEA melaporkan temuan mengejutkan ketika makan di salah satu restoran toko ritel ini.

Liputan6.com, New Delhi - Seorang pelanggan IKEA India mengaku mengalami hal menjijikkan. Dia menemukan serangga merayap keluar dari dalam kue coklat yang disajikan kepada anaknya di kafetaria toko perusahaan ritel properti rumah tangga itu di Hyderabad, Jumat 21 September 2018.

"Saya menemukan serangga di dalam kue coklat. Serangga itu keluar dari kue ketika anak perempuan saya sedang memakannya di toko IKEA hari ini di Hyderabad,” kata Kishore dalam cuitan di Twitter, yang dilengkapi foto dan video. Demikian sebagaimana dilansir dari VOA Indonesia, Sabtu (22/9/2018).

Seorang juru bicara IKEA dalam sebuah pernyataan mengatakan, serangga itu adalah lalat yang hinggap di kue tersebut dan akhirnya terbang. Namun konsumen bersikeras bahwa serangga yang terdapat dalam kue cokelat bukan serangga yang bisa terbang.

IKEA menegaskan, pihaknya akan mengambil langkah-langkah untuk menghindari insiden tersebut. Namun, IKEA menyangkal laporan dari media setempat bahwa otoritas mengumpulkan sampel kue atau mengenakan denda.

Kantin di IKEA terbesar di Hyderabad itu menyajikan makanan khas IKEA, yaitu bakso tanpa menggunakan bahan daging sapi atau babi, serta makanan khas setempat, seperti nasi biryani.

IKEA menjadi salah satu perusahaan yang menempati posisi teratas brand atau merk yang paling terkenal di dunia. Peringkat ini dikeluarkan oleh situs bisnis Forbes yang merilis 20 brand yang dinilai paling memiliki ikatan emosional bagi para konsumennya.

Survei tersebut merupakan hasil kerjasama dengan lembaga pemeringkat, Havas Media yang mengukur brand apa saja yang dinilai memiliki penilaian lebih dari konsumen berdasarkan pengaruh dari sejarah, ekonomi, kesehatan sampai dengan lingkungan hidup.

Brand yang melekat di hati konsumen untuk urutan pertama ditempati oleh IKEA yang dinilai memiliki andil dalam perkembangan industri ritel kebutuhan properti rumah tangga. Perusahaan yang berdiri di Swedia ini terus mengalami perkembangan yang pesat, dan menjadi pemimpin pasar di lingkup bisnisnya.

Bagi para konsumen, IKEA telah berhasil menyediakan produk-produk yang cukup lengkap dengan inovasi-inovasi yang terus berkembang.

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ada Ulat di Makanan Konsumen, IKEA India Didenda Rp 2,1 Juta

Ini adalah kedua kalinya peristiwa memalukan seperti itu terjadi, semenjak toko grosir mebel rumah tangga asal Swedia tersebut membuka cabangnya di Hyderabad pada Agustus tahun ini.

Sebelumnya, pada awal September 2018, seorang pelanggan mengatakan dia menemukan seekor ulat dalam nasi yang sedang disantapnya.

Kejadian bermula ketika seorang pria bernama Abeed Mohammad mencuitkan pengalaman buruknya itu di akun Twitter pribadinya @abeedmohammed9, demikian dikutip dari BBC, 5 September 2018.

Dalam cuitannya, Abeed mengkritik sajian yang ia beli di salah satu restoran resmi yang ada di dalam bangunan IKEA tersebut.

Menanggapi hal ini, raksasa furnitur dari Swedia menyampaikan penyesalan atas kejadian tersebut. Sebab, mereka baru membuka IKEA pertama kalinya di India pada Agustus lalu.

Cuitan yang disampaikan oleh Abeed Mohammad ini lalu viral dan jadi bahan perbincangan di media sosial.

Untuk itu, pihak IKEA langsung mendorong tim-nya melakukan pemeriksaan dan pengambilan sampel makanan yang dijual di toko tersebut.

Setelah penyidikan berlangsung, pihak IKEA dikenakan denda atas keteledoran ini. Pihak berwajib menjatuhkan denda uang sebesar US$ 141 atau setara dengan Rp 2,1 juta.

"Ada ulat di hidangan makanan. Manajemen IKEA telah mengakui bahwa ada masalah kebersihan dan kesehatan yang serius," kata pihak berwajib itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.