Sukses

Waspada, Ini 5 Ancaman Mematikan Bagi Si Pemilik Perut Buncit

Ada bahaya yang mengancam di balik tumpukan lemak perut. Bahkan penyakit yang timbul akibat hal ini dapat menyebabkan kematian.

Liputan6.com, Jakarta - Jangan tersinggung jika dibilang perut buncit oleh temanmu. Tandanya mereka punya perhatian besar agar Anda dapat berolahraga dan mengecilkan ukuran bagian tubuh yang satu itu.

Sebab, ada bahaya yang mengancam di balik tumpukan lemak perut. Bahkan penyakit yang timbul akibat hal tersebut diyakini dapat menyebabkan kematian.

Selain itu, perut buncit juga mengganggu aktivitas. Baju yang semula Anda beli sudah pas pada bagian dada malah sempit pada bagian perut.

Seperti dikutip dari laman Thelist.com, Senin (13/8/2018) berikut 5 penyakit berbahaya yang mengintai para pemilik perut buncit:

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Penyakit Jantung

Penyakit jantung adalah risiko paling serius yang dapat mengintai para pemilik perut buncit, baik itu pria atau wanita.

Menurut para peneliti di Harvard, lemak di perut sangat berbahaya karena sel-sel lemak ini memompa sitokin ke dalam tubuh.

Sitokin adalah bahan kimia yang mempengaruhi kemampuan sel kita untuk mengatur insulin dan tekanan darah. Ketika tubuh kita tidak dapat mengatur fungsi organ, jantung menjadi sasarannya. Artinya, memiliki sitokin ini terkait dengan penyakit jantung.

3 dari 6 halaman

2. Diabetes

Lemak adalah pemicu utama penyakit diabetes. Kelebihan berat badan atau obesitas justru membuat Anda 90 kali lebih mungkin menderita diabetes.

Ini lebih dari sekadar kelebihan berat badan. Lemak perut berkontribusi pada risiko diabetes karena memengaruhi cara kerja organ-organ.

Penelitian telah menunjukkan bahwa orang-orang dengan lemak di perut mulai kehilangan kepekaan terhadap insulin. Insulin adalah hormon yang mengatur kadar gula darah kita, jadi ketika tubuh kita tidak meresponnya, gula merusak sistem kita.

Ketika kadar gula darah kita terus tinggi dari waktu ke waktu, itu artinya mengembangkan potensi diabetes.

4 dari 6 halaman

3. Kanker

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, hingga sepertiga kasus kanker usus besar, ginjal, dan saluran pencernaan dapat dikaitkan dengan kelebihan berat badan.

Jumlah tersebut tergolong sangat besar, dan lemak di perut dapat membuat masalah itu menjadi lebih buruk.

Kanker disebabkan oleh mutasi dalam sel tubuh. Ketika memiliki kelebihan lemak, itu menandakan tubuh akan menghasilkan hormon yang menyebabkan sel-sel membelah dan berkembang biak.

Semakin banyak sel membelah, semakin banyak kesempatan mereka bermutasi dan menjadi sel kanker.

 

5 dari 6 halaman

4. Sleep Apnea

Sleep apnea adalah gangguan tidur serius di mana pernapasan sering berhenti selama tidur. Akibatnya, organ tubuh, terutama otak, mungkin tidak mendapat oksigen yang cukup, serta kualitas tidur menjadi buruk, yang dapat membuat pasien merasa lelah keesokan harinya.

Mereka yang memiliki perut lebih besar berisiko lebih tinggi untuk mengalami sleep apnea.

Sleep apnea menyebabkan Anda benar-benar berhenti bernapas selama beberapa detik. Hasilnya adalah malam yang penuh dengkuran, bangun, dan merasa gelisah.

Menurunkan berat badan bisa memperbaiki atau bahkan menyembuhkan sleep apnea.

6 dari 6 halaman

5. Nyeri pada Pinggang

Memiliki kelebihan lemak perut biasanya Anda memiliki otot perut yang lemah. Dengan lemak di perut yang begitu tebal dan bobot berat, hal ini dapat menjadikan hari-harimu terganggu.

Apabila bagian pinggang Anda sudah sangat sakit, maka bisa saja akan menimbulkan cedera parah. Berolahraga dan jaga pola makan adalah kunci utama.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.