Sukses

Top 3: Upaya Minta Tolong Mahasiswi Indonesia Korban Pemerkosaan di Belanda Disorot

Kabar mengenai tindak kejahatan seksual terhadap seorang mahasiswi asal Indonesia di Rotterdam, Belanda, menjadi sorotan utama di kanal Global pada Rabu, 25 Juli 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang tindak kejahatan seksual yang menimpa seorang mahasiswi asal Indonesia di Belanda, menjadi sorotan pembaca Liputan6.com pada Rabu (25/7/2018).

Insiden yang terjadi di Rotterdam pada Sabtu, 21 Juli 2018, sekitar pukul 6.30 waktu setempat itu menyebabkan pendarahan hebat pada korban, di mana salah satunya disebabkan oleh aksi mencekik leher oleh pelaku dengan menggunakan rantai sepeda.

Sejauh ini, belum ada kabar resmi dari kepolisian kota Rotterdam tentang tindak lanjut kasus terkait. Pelaku masih buron, dan korban masih menjalani perawatan intensif dengan dikawal oleh pihak KBRI di Den Haag.

Sementara itu, berita lain yang menjadi sorotan hari ini adalah tentang seorang penumpang wanita yang buang air kecil bukan di dalam toilet, tetapi di lantai kabin pesawat.

Di waktu bersamaan, kabar mengenai rekor suhu tertinggi pada fenomena gelombang panas yang melanda Jepang juga menjadi perhatian utama pembaca. Dikabarkan bahwa pada Senin, 23 Juli 2018, sebagian wilayah tengah Negeri Matahari Terbit mengalami cuaca ekstrem hingga suhu 41,1 derajat Celcius.

 

Berikut Top 3 Global selengkapnya:

1. Mahasiswi Indonesia Korban Pemerkosaan di Belanda Sempat Minta Tolong ke Tetangga

Ilustrasi Foto Pemerkosaan dan Kejahatan Seksual (iStockphoto)

Seorang mahasiswi Indonesia yang mengalami tindak kejahatan seksual di Rotterdam, Belanda, dikabarkan sempat berupaya meminta tolong kepada tetangga sekitar tempat tinggalnya.

Salah seorang tetangga mengatakan bahwa ia mendengar suara bel pintu berkali-kali pada Sabtu, 21 Juli 2018, sekitar pukul 06.30 waktu setempat.

Dikutip dari Rijnmond.nl, tetangga tersebut mengatakan melihat korban dalam kondisi pendarahan hebat, beberapa saat setelah tindak kejahatan seksual itu terjadi.

Menurut seorang tetangga lain yang turut membantu, korban terseok-seok meminta tolong ketika hari mulai terang, dan mengaku bahwa pelaku sempat mencekik lehernya dengan rantai sepeda.

Oleh tetangganya, mahasiswi tersebut segera dibawa ke unit perawatan intensif terdekat dan langsung dirujuk untuk tindak operasi.

 

Selanjutnya ....

 

2. Dilarang Buang Air Kecil Oleh Pramugari, Wanita Ini Kencing di Lantai Pesawat

Ilustrasi pesawat (iStock)

Seorang penumpang wanita di maskapai penerbangan Wizz Air bikin heboh. Pasalnya, ia buang air kecil bukan di dalam toilet tetapi di lantai kabin pesawat.

Dikutip dari laman Mirror.co.uk, hal itu terjadi setelah wanita itu dilarang oleh awak kabin untuk masuk ke dalam kamar mandi lantaran pesawat sedang diisi bahan bakarnya.

Insiden ini terjadi saat pesawat Wizz Air hendak terbang dari bandara Warsawa, Polandia menuju London, Inggris pada Jumat, 20 Juli lalu.

Berdasarkan sejumlah keterangan dari saksi mata, pesawat itu tengah melakukan pengisian bahan bakar dan awak kabin memang melarang aktivitas lain selain duduk di kursi masing-masing, termasuk buang air di toilet.

Pelarangan aktivitas lain saat melakukan pengisian bahan bakar merupakan sebuah prosedur dari sebuah maskapai. Namun, wanita yang tak disebukan namanya ini tampaknya sudah tak tahan lagi.

 

Selanjutnya ....

 

3. Cuaca Panas Ekstrem hingga 41,1 Derajat Celsius Melanda Jepang, 77 Orang Tewas

Dua orang anak bermain air di sebuah taman di Tokyo, Jepang, (16/7). Badan Meteorologi mengatakan gelombang panas terus berlanjut di wilayah metro ketika suhu naik mencapai 35 derajat Celcius (95 derajat Fahrenheit). (AP Photo/Koji Sasahara)

Tepat dua tahun menuju penyelenggaraan Olimpiade Tokyo pada 24 Juli 2020, ibu kota Negeri Matahari Terbit masih dilanda cuaca panas ekstrem, dengan suhu paling tinggi tercatat menyentuh 41,1 derajat Celsius.

Cuaca panas mencapai suhu tertinggi pada Senin, 23 Juli 2018, sekitar pukul 02.16 siang waktu setempat.

Dikutip dari Straits Times, kondisi tidak biasa itu tercatat paling lama terjadi di Distrik Kumagaya, Prefektur Saitama, yang masih merupakan bagian dari wilayah megapolitan Tokyo.

Suhu tinggi itu mengalahkan rekor cuaca panas ekstrem sebelumnya, yakni 41 derajat Celsius, yang terjadi pada Agustus 2013.

Menurut otoritas Jepang, setidaknya 77 orang, sebagian besar orangtua, dikabarkan meninggal, termasuk seorang murid yang jatuh pingsan sepulang dari sekolah Minggu.

Selain itu, lebih dari 30 ribu orang dilarikan ke rumah sakit karena kelelahan akut, dan mengalami gejala stroke, pasca-terkena paparan cuaca panas ekstrem yang terjadi hampir seminggu terakhir.

 

Selanjutnya ....

 

Simak video pilihan berikut: 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.