Sukses

9-7-2006: Tragedi Pesawat Tergelincir Saat Mendarat di Rusia, 122 Orang Tewas

Hari ini, tepat 12 tahun lalu, sebuah pesawat tergelincir saat mendarat di salah satu bandara di Rusia.

Liputan6.com, Moskow - Hari ini, 9 Juli 2006, tepat 12 tahun lalu, terjadi tragedi kecelakaan dirgantara di Rusia. Pesawat maskapai S7 dengan nomor penerbangan 778 tergelincir saat mendarat di Bandara Internasional Irkutsk. Akibatnya, sebanyak 122 orang penumpang tewas, sementara sekitar 58 oang lainnya mengalami luka parah.

Pesawat nahas tersebut terbang dari Bandara Internasional Domodedovo Moskow dalam cuaca hujan. Penerbangan berjalan dengan mulus, namun pendaratan mengalami petaka. Pesawat mengalami lepas kendali saat menabrak di landasan pacu. dan menabrak pagar beton serta bangunan di sekitarnya.

"Ketika hendak mendarat, pesawat tiba-tiba menambah kecepatan dengan sendirinya," ujar Margarita Svetlova, penumpang yang selamat, demian Today in History dikutip dari The New York Times pada Minggu (8/7/2018).

Pesawat tipe Airbus A310-300 itu terbakar dan meledak setelah menghantam bangunan. Situasi mencekam. Orang-orang di bandara setempat terkejut mendengar suara ledakan.

"Situasi sangat mengerikan. Api mulai membakar dan para penumpang berteriak. Aku melihat orang terbakar," imbuh Svetlova yang selamat bersama kedua orangtuanya.

Selain Svetlova dan orangtuanya, menurut Kementerian Bantuan Darurat Rusia, ada sembilan penumpang lain yang selamat dari kecelakaan. Mereka berhasil melompat dari pesawtat dengan selamat tanpa mengalami luka.

Badan Investasi Rusia melakukan penyelidikan terhadap kecelakaan tersebut. Mereka mewawancarai sejumlah penumpang selamat, termasuk Svetlova. 

Dari hasil investigasi, diketahui bahwa kecelakaan pesawat tersebut disebabkan oleh adanya gangguan teknis, yang membuat proses pendaratan berjalan kacau. 

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terbang dalam Kondisi Prima

S7 atau juga disebut Siberia Airlines merupakan maskapai pesawat terbesar kedua di Rusia, setelah Aeroflot. Maskapai S7 yang berpusat di kota Moskow ini memiliki hampir 100 penerbangan di seluruh yang beroperasi setiap harinya, baik di Rusia maupun di rute internasional. 

Tahun 2017 lalu, S7 melakukan perubahan desain warna pada pesawat-pesawatnya, menjadi warna kuning-hijau yang khas.

Terkait kecelakaan di atas, juru bicara S7 menegaskan bahwa pesawat dengan nomor penerbangan 778 itu terbang dalam kondisi prima.

Dia menjelaskan bagaimana kondisi pesawat yang masih laik terbang, dibuat pada tahun 1987, dan dibeli oleh maskapai S7 pada tahun 2004. Armada tersebut diklaim telah menjalani perbaikan menyeluruh di Jerman pada 2005, sebelum mengalami kecelakaan setahun setelahnya.

Berdasarkan hasil penyelidikan, kecelakaan pesawat terjadi karena awak pilot salah mendorong tuas mesin, yakni tidak sengaja memindahkan ke kendali mesin bagian kiri. 

Sementara itu, sejarah lain turut mencatat beberapa peristiwa yang terjadi pada tanggal 9 Juli, yakni seperti 1816 ketika Argentina merdeka dari Spanyol, dan 2011 ketika Sudan Selatan memisahkan diri dari Sudan. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.