Sukses

17 Orang Tewas dalam Ledakan di Masjid Afghanistan

Jelang pemilu parlemen Afghanistan yang akan berlangsung pada Oktober mendatang, terjadi sejumlah serangan.

Liputan6.com, Kabul - Setidaknya 17 orang tewas dan 37 lainnya terluka dalam ledakan di sebuah masjid di provinsi Khost, Afghanistan. Warga tengah berkumpul di lokasi kejadian untuk melaksanakan salat maghrib. Masjid yang sama juga digunakan sebagai pusat pendaftaran pemilih.

Seperti dikutip dari BBC, Senin(7/5/2018), saat laporan ini diturunkan, sejumlah korban luka akibat ledakan di masjid di Afghanistan ini berada dalam kondisi kritis.

Sejauh ini belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas insiden ini. Namun, ISIS, lekat dengan serangan serupa.

Insiden ledakan terbaru ini disebutkan, bukan dipicu oleh pelaku bom bunuh diri, melainkan bahan peledak yang ditinggalkan di lokasi.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Serangan Jelang Pemilu

Terdapat sejumlah serangan di pusat pendaftaran pemilih sejak proses pemilu parlemen Afghanistan dimulai pada bulan lalu. Pemungutan suara untuk memilih anggota parlemen akan dilaksanakan pada Oktober mendatang.

Pada 22 April, serangan bom bunuh diri terjadi di pusat pendaftaran pemilih di Kabul. Setidaknya 57 orang tewas dalam tragedi itu.

ISIS mengklaim mendalangi serangan tersebut. Namun di lain sisi, Taliban juga telah memeringatkan warga untuk tidak ambil bagian dalam pemilu.

Sementara itu, polisi di provinsi Baghlan mengatakan, tujuh insinyur India dan seorang warga Afghanistan yang menjadi sopir mereka diculik oleh kelompok Taliban pada Minggu pagi. Mereka bekerja untuk perusahaan penyedia listrik.

Seorang juru bicara polisi, Zabihullah Shuja, mengatakan kepada BBC bahwa mereka tengah melakukan perjalanan ke sebuah pembangkit listrik yang dikelola pemerintah di Pul-e Khomri ketika insiden penculikan terjadi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.