Sukses

Pembasmian Buaya Rusak Reputasi Pariwisata di Queensland

Buaya adalah spesies yang dilindungi di Queensland, tetapi beberapa orang khawatir dengan semakin banyaknya buaya yang merambah kawasan perkotaan.

Liputan6.com, Queensland - Berbagai upaya untuk membasmi buaya di Queensland utara, Australia memberi reputasi buruk bagi kawasan itu. Demikian dikatakan seorang operator pariwisata di kawasan tersebut.

Steve Watson menjalankan Whitsunday Crocodile Safaris di Sungai Proserpine dan mengatakan ada beberapa upaya untuk membasmi buaya air asin yang dikenal sebagai Fat Guts.

"Buaya tersebut mungkin telah diberi umpan lebih dari empat kali yang kita ketahui dalam 12 bulan terakhir," katanya, demikian dikutip dari laman AustralianPlus, Selasa (17/4/2018).

"Memalukan sekali ketika kamu berlayar di sepanjang sungai dan Anda mendapati ada buaya dengan jerat tali menggantung dari mulutnya dan kita harus menjelaskan tentang apa itu semua."

Buaya Beraksi

Buaya adalah spesies yang dilindungi di Queensland, tetapi beberapa orang khawatir dengan semakin banyaknya buaya yang merambah kawasan perkotaan.

Ketua Partai Australia Katter (KAP) untuk Queensland Rob Katter, mengatakan banyak lokasi renang and sungai-sungai di utara negara bagian itu tidak lagi aman karena buaya.

"Jawaban dari pemerintah adalah kita perlu mendidik orang-orang untuk mencari tempat yang aman untuk berenang adalah hal yang tidak masuk akal." katanya.

"Tidak diragukan lagi populasi buaya telah melonjak akhir-akhir ini. Ada peningkatan 30 persen dalam penampakan saja."

 

Saksikan video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perdebatan Tentang Pengelolaan Buaya

KAP telah memperkenalkan kembali undang-undang yang diusulkan di Parlemen Queensland untuk mengelola populasi buaya di negara bagian Queensland, yang akan memungkinkan dilakukannya pariwisata berburu buaya dan opsi pengelolaan buaya lainnya.

Tetapi operator wisata Steve Watson mengatakan pendekatan itu tidak akan berhasil.

Mengambil upaya pengendalian buaya yang lebih besar sebenarnya justru akan menciptakan malapetaka, karena akan ada banyak orang yang akan mengantri untuk melakukan pekerjaan (berburu buaya). Langkah ini akan sulit terkendali dan buaya akan berjuang untuk menjadi anjing buruan.

"Kami pernah nyaris memusnahkan buaya, membasmi mereka sepenuhnya. Mereka telah menjadi satwa yang dilindungi di Queensland selama lebih dari 40 tahun hingga saat ini. Mereka perlahan-lahan telah pulih ke jumlah populasi yang normal.

"Jumlah mereka tidak terus meningkat tanpa henti sebagaimana yang dikatakan oleh para politisi."

Steve Watson mengatakan dia ingin melihat tindakan yang lebih besar terhadap orang yang mencoba melukai atau membunuh buaya.

"Anda sering sekali mendengar saat ini, spesies yang dilindungi tidak berarti apa-apa. Orang dapat melakukan apa yang mereka sukai dan hukumannya sangat, sangat minim. " katanya.

Turis internasional Ruby Spinner mengatakan dia percaya buaya harus dibiarkan.

"Saya kira mereka tidak perlu dibunuh kecuali memang ada alasan yang bagus untuk melakukan hal itu dan perburuan bukanlah alasan yang cukup bagus," katanya.

Pemerintah Negara Bagian Queensland mengatakan pemusnahan buaya bukanlah solusi dan akan memberi publik rasa aman yang salah.

Sebelumnya aparat berwenang di Queensland pernah melakukan survei tiga tahun mengenai jumlah buaya di Queensland utara.

Sejauh ini, lebih dari 1.200 kilometer wilayah perairan telah disurvei sejak proyek ini dimulai pada tahun 2017.

Pemerintah mengatakan data dari survei akan dirilis ketika program pemantauan telah selesai dan hasil dianalisis dengan benar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.