Sukses

Oposisi Tunjuk Mahathir Mohamad Maju dalam Pemilu PM Malaysia

Mahathir Mohamad dipilih pada 7 Januari 2018 untuk memimpin kubu oposisi setelah mengesampingkan peseteruan politik dengan Anwar Ibrahim.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, ditunjuk sebagai wakil dalam pemilihan umum Perdana Menteri Malaysia dari pihak oposisi.

Pria berusia 92 tahun itu dipilih pada 7 Januari 2018 untuk memimpin kubu oposisi setelah mengesampingkan peseteruan politik dengan Anwar Ibrahim, politisi yang saat ini dipenjara karena tersandung kasus sodomi.

Dikutip dari Al Jazeera, Senin (8/1/2018), istri Anwar, Wan Azizah, ditunjuk sebagai wakil Mahathir Mohamad dalam pemilihan Perdana Menteri itu.

Pemilu Malaysia rencananya dijadwalkan akan dilakukan pada Agustus 2018. Namun, sejumlah spekulasi menyebut bahwa pemilu itu akan digelar dalam beberapa bulan ke depan.

Keputusan untuk memilih Mahathir sebagai kandidat dari oposisi, disahkan oleh para pemimpin senior koalisi empat partai, Pact of Hope, di Kuala Lumpur. Hal tersebut pun disambut dengan sorak sorai ratusan pendukungnya.

"Fokus kami adalah menyelamatkan negara kita tercinta," kata MAhathir dalam sebuah pidato.

"Tidak mudah bagi pihak-pihak yang dahulunya menjadi musuh saya sebelum akhirnya menerima saya, tapi mereka sadar akan pentingnya menjatuhkan pemerintahan saat ini," imbuh dia.

Dikenal dengan gaya otoriternya, Mahathir Mohamad kembali ke kehidupan politik setelah mengundurkan diri 15 tahun lalu.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Najib Razak dan Skandal 1MDB

Langkah Mahathir tersebut dinilai sebagai ancaman signifikan bagi PM Najib Razak yang beberapa tahun belakangan namanya dikaitkan dalam kasus korupsi yang melibatkan dana investasi negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Dalam tuntutan hukum perdata, Departemen Kehakiman AS menyebut bahwa sekitar US$ 4,5 miliar telah disalahgunakan dari 1MDB.

Najib yang menderikan 1MDB pada 2009, menolak semua tuduhan itu. Jaksa agung Malaysia pun telah membebaskannya dari semua tuduhan.

1MDB merupakan perusahaan yang dibentuk Najib pada 2009 untuk mengubah Kuala Lumpur menjadi pusat keuangan. Namun pada 2015, perusahaan tersebut tak memenuhi pembayaran utang.

Departemen Kehakiman AS menduga, dana itu disalahgunakan untuk membiayai hidup mewah sejumlah orang, termasuk pejabat publik.

 

3 dari 3 halaman

Ketegangan Hubungan Mahatir vs Nadjib Cair

Pada September 2016, untuk pertama kalinya mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad bertemu dengan Anwar Ibrahim setelah keduanya berseteru selama 18 tahun.

Peristiwa itu terjadi di Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur di mana Anwar Ibramin menghadiri sidang permohonan untuk menghentikan undang-undang (UU) baru tentang Dewan Keamanan Nasional Malaysia (NSC).

Di tempat itu, Mahathir terlihat berjabat tangan dengan Anwar, mantan wakil perdana menterinya yang ia pecat pada 1998 dan dituduh melakukan sodomi.

Kejadian "bersejarah" itu diabadikan oleh istri Anwar, Wan Azizah Ismail, dan diunggah ke media sosial miliknya. Di dalamnya ia menulis, "Pertemuan pertama selepas 18 tahun 2 hari...sejak 3 September 1998".

Saat itu, Mahathir menolak mengatakan jika dirinya dan Anwar merupakan teman atau mitra oposisi. Namun pengumuman yang disampaikan pada Minggu kemarin berbeda.

Istri Anwar ditunjuk sebagai wakil Mahathir untuk maju dalam pemilihan 2018.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini