Sukses

Protes Kebijakan Presiden Park, Biksu Korsel Bakar Diri

Biksu berusia 64 tahun dilaporkan menderita luka bakar tingkat tiga dan sejumlah organ vitalnya juga mengalami kerusakan serius.

Liputan6.com, Seoul - Seorang biksu asal Korea Selatan (Korsel) melakukan aksi bakar diri untuk memprotes kompensasi Jepang atas kasus budak seks pada zaman Perang Dunia II.

Biksu yang berusia 64 tahun itu dilaporkan menderita luka bakar tingkat tiga dan sejumlah organ vitalnya juga mengalami kerusakan serius.

"Dia tidak sadarkan diri dan dibantu dengan alat bantu pernafasan," ujar salah seorang pejabat dari Seoul National University Hospital seperti dilansir Associated Press, Minggu, (8/1/2017).

Pria itu membakar dirinya pada Sabtu waktu setempat selama demonstrasi besar yang digelar untuk menuntut pemakzulan Presiden Park Geun-hye.

Dalam buku catatannya, biksu tersebut menulis Park sebagai seorang "pengkhianat". Julukan tersebut dilatarbelakangi kesepakatan yang dibuat pemerintahan Park dengan Jepang pada tahun 2015.

Berdasarkan perjanjian tersebut, Jepang akan mendanai yayasan yang didirikan untuk membantu kehidupan para perempuan yang dipaksa menjadi budak seks oleh Jepang pada masa Perang Dunia II. Di lain sisi, Korsel akan menahan diri untuk mengkritik Jepang atas persoalan tersebut.

Selain itu, Korsel juga berjanji akan menindaklanjuti protes Jepang atas penempatan sebuah patung simbol budak seks yang ditempatkan di depan kedubes Jepang di Seoul.

Kesepakatan tersebut menimbulkan kemarahan di dalam negeri Korsel dan mendapat kritik, mengingat hal tersebut dilakukan tanpa persetujuan korban.

Selama lebih dari satu tahun terakhir, para pelajar Korsel telah mengadakan protes dengan duduk di area patung wanita penghibur di Seoul. Mereka khawatir pemerintah akan membongkar patung tersebut.

Sementara itu, pada Jumat lalu, pemerintah Jepang marah bukan kepalang atas penempatan patung wanita penghibur serupa di depan konsulat mereka di Busan. Puncaknya, Jepang memanggil pulang dua diplomat seniornya, yakni duta besar Jepang untuk Korsel dan konsulat jenderal Jepang di Busan.

Selain itu, Tokyo juga akan menunda pembahasan terkait dengan pertukaran valuta asing juga dialog ekonomi tingkat tinggi.

Ketika perjanjian kompensasi budak seks itu dibuat, Seoul mengumumkan terdapat 46 orang perempuan eks wanita penghibur yang masih hidup.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Negara yang berbatasan langsung dengan Korea Utara, dan memiliki ibukota bernama Seoul
    Negara yang berbatasan langsung dengan Korea Utara, dan memiliki ibukota bernama Seoul

    Korea Selatan

  • Jepang adalah negara yang disebut sebagai negara kepulauan karena memiliki lebih dari 6000 pulau disekitarnya.
    Jepang adalah negara yang disebut sebagai negara kepulauan karena memiliki lebih dari 6000 pulau disekitarnya.

    Jepang

Video Terkini