Sukses

Terungkap, Abu Sayyaf Ubah Daerah dan Target Operasi

Abu Sayyaf biasanya selalu beroperasi di perairan Sulu, namun sekarang mereka meninggalkan perairan tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Kelompok Abu Sayyaf dikenal selalu melakukan penculikan di wilayah Laut Sulu, Filipina Selatan. Namun, belakangan  perairan tersebut tidak menjadi wilayah operasi mereka.

Kelompok ini berpindah ke perairan Sabah, Malaysia. Di laut tersebut lah mereka menyandera empat orang Warga Negara Indonesia.

Berubahnya daerah operasi Abu Sayyaf, menurut Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia, Lalu Muhamad Iqbal telah diketahui pihaknya,

"Iya merubah target (daerah operasi) sebetulnya," ucap Iqbal di kantornya, Selasa (13/12/2016).

Bukan cuma daerah operasi, Iqbal mengungkapkan, target penculikan mereka bukan lagi ABK yang bekerja di kapal tongkang. Tetapi, saat ini lebih ke nelayan.

Hal ini terbukti dari empat sandera baru yang diculik Abu Sayyaf di perairan Sabah, semuanya bekerja sebagai penjala ikan.

Selain itu, Iqbal memaparkan, perubahan daerah operasi mau pun target penculikan, disebabkan faktor Abu Sayyaf frustasi sudah tidak bisa beroperasi di Laut Sulu.

"Sudah tidak ada lagi (kapal tongkang) yang melalui (atau) keluar dari perairan yang sudah ditentukan. Semua tugboat sekarang melalui sea corridor yang sudah ditentukan. Itu sudah ada joint patrol, coordinated patrol di sana," kata dia.

"Joint patrol bareng-bareng berdua menjaga, dan ada juga coordinated di mana di (wilayah) RI dipatroli, di Filipina juga patroli tapi terkoordinasi. Pas kita lewat (suatu titi), dia di sebelah sananya (di titik lain, dan sebaliknya). Jadi gak pernah ada yang kosong, tercover semua. jadi coordinated," ucapnya.

Saat ini, agar Pemerintah Indonesia, Filipina dan Malaysia sudah berhasil memetakan daerah mana lagi yang mungkin jadi wilayah operasi Abu Sayyaf. Pengamanan di perairan tersebut pun oleh negara masing-masing ditingkatkan demi tidak terjadi kejadian serupa.

"Dia akan selalu mencari daerah-daerah yang dekat dengan gugusan kepulauan  Filipina. Dia gak akan masuk ke laut lepas yang jauh dari gugusan kepulauan," tuturnya.

"Kalau dilihat kan daerah Sabah dekat dengan gugusan Kepulauan Tawi-tawi. Jadi mereka selalu menculik dan dibawa ke Tawi-tawi dulu, isi bahan bakar segala di sana, baru dia masuk ke Sulu," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini