Sukses

Bukan Perang Dunia III, Rusia Bersiap Hadapi Pertanda 'Kiamat'?

Penguasa bunker kiamat tebar ketakutan soal Nibiru, 'planet liar' yang konon akan menabrak Bumi dan menewaskan penduduknya.

Liputan6.com, Moskow - Pada tanggal 4 hingga 7 Oktober 2016, Kementerian Pertahanan Sipil Rusia mengadakan simulasi penanggulangan bencana besar-besaran. Sebanyak 40 juta rakyat, 200 ribu petugas penyelamat, dan 50 ribu unit peralatan dikerahkan.

Juru bicara kementerian mengatakan, simulasi dilakukan untuk menguji kesiapan pemerintah dan pasukan pertahanan sipil di semua level untuk menghadapi bencana alam maupun buatan manusia.

Simulasi tersebut bukan kali pertamanya. Situs media Russia Today mengatakan, latihan penanggulangan bencana pada 2013 bahkan melibatkan 60 juta rakyat. Meski demikian, sejumlah pihak menduga, Presiden Vladimir Putin sedang mempersiapkan negaranya menghadapi Perang Dunia III.

Namun, Robert Vicino, pimpinan Vivos -- perusahaan penyedia bunker 'kiamat' -- punya teori lain. Menurut dia, Rusia tak sedang bersiap menghadapi pertempuran global.

Vicino mengatakan, bunker bikinan perusahaannya, yang khusus menyasar kalangan berduit, laku terjual pada tahun 2016. Bukan dipicu kekhawatiran bahwa Presiden AS terpilih, Donald Trump, akan menekan tombol senjata nuklir atau memicu terjadinya Perang Dunia III, melainkan ketakutan adanya kematian massal akibat kemunculan Nibiru, 'planet liar' yang akan menabrak Bumi dan menewaskan penduduknya dalam waktu dekat ini. Para elite, kata dia, sudah mempersiapkan diri.

"Tanya pada diri Anda sendiri, mengapa Rusia sampai mengadakan simulasi penanganan bencana yang melibatkan 40 juta orang," kata dia kepada Daily Star, seperti dikutip dari Mirror, Selasa (29/11/2016).

Vicino berkoar, tak ada keraguan bahwa Nibiru akan datang. "Kalaupun Anda bisa bertahan dalam kondisi luka, terkena radiasi, Anda akan bertahan hidup di atas tanah, di jalanan, bercampur dengan tikus-tikus dan orang-orang lain -- itu yang dinamakan neraka dunia," kata dia.

Ilustrasi Hari Kiamat (iStock)

"Pada satu titik tertentu, hal yang Anda harapkan adalah sebutir peluru (yang akan menghabisi nyawa). Jadi, sebelum itu terjadi, Anda punya pilihan, berada di ground zero (titik ledakan), di neraka dunia, atau peluang berada di bunker -- memanfaatkan perlindungannya dan tetap hidup," kata dia, mempromosikan barang dagangannya itu.

Mengintip Bunker Mewah Para Miliader Berlindung dari Kiamat (Vivos/Business Insider)

Vicino berkoar, bunker bikinannya, yang bisa menampung 4.000 orang memenuhi syarat-syarat perlindungan bencana dahsyat. Misalnya, gempa bumi hingga 10 skala Richter, semburan 50-megaton nuklir yang diledakkan dalam jarak 20 mil, juga efek badai matahari dengan kekuatan jutaan volt gelombang elektromagnetik.

Kekhawatiran Nibiru yang disampaikan Vicio mungkin bualan semata, demi membuat jualannya laku. Pertanyaannya, apakah Nibiru benar adanya?

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Nibiru, Fakta atau Hoax?

Selama beberapa dekade, para penganut teori konspirasi meramalkan bahwa planet yang tak terlihat di luar Neptunus -- yang disebut Nibiru atau Planet X -- akan menghancurkan Bumi.

Nibiru diramalkan akan menghampiri planet manusia pada Desember 2015, September 2015, dan bertepatan dengan 'kiamat' Bangsa Maya 2012. Sebelumnya, Nancy Lieder, penulis yang mengklaim memiliki implan alien di otaknya, memprediksi Planet X itu akan menghancurkan dunia pada 2003. Tak satupun dari ramalan itu yang terbukti.

Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berulang kali membantah keberadaan Nibiru. Salah satunya lewat laman Beyond 2012.

"Nibiru dan cerita lain tentang planet liar merupakan hoax di internet. Tidak ada dasar faktual untuk klaim tersebut," demikian pernyataan NASA.

Jika Nibiru benar adanya, tambah NASA, para astronom telah mengetahuinya setidaknya satu dekade lalu. Dan kini ia pasti telah terlihat dengan mata telanjang.

Pencetus teori konspirasi menyebut cahaya di samping

Penulis Amerika Serikat kelahiran Uni Soviet, Zecharia Sitchin adalah yang pertama menulis soal Nibiru pada 1976, dalam bukunya yang hits kala itu The 12th Planet.

Sitchin mengklaim, Nibiru dihuni oleh ras alien kuno, Annunaki -- yang konon menciptakan Homo sapiens, nenek moyang manusia, saat mereka mendatangi Bumi untuk menambang emas di Afrika.

"Zecharia Sitchin mengklaim bahwa Nibiru bertabrakan dengan planet yang disebut Tiamat yang terletak di antara Mars dan Jupiter. Hasilnya adalah penciptaan sabuk asteroid dan planet Bumi," kata Nigel Watson, penulis UFO Investigations Manual

Sementara, astronom NASA, Don Yeomans mengatakan, adalah pecinta UFO Nancy Leider yang mengaku melakukan kontak dengan alien dari rasi bintang Zeta Reticuli. Leider kali pertama meramalkan Nibiru akan membawa bencana bagi dunia pada Mei 2003. Setelah tak terbukti, ia mengubah prediksinya menjadi 21 Desember 2011.

"Tak ada bukti tentang keberadaan Nibiru," kata dia. Dugaan bahwa Nibiru bersembunyi di balik Matahari, juga disanggah. "Kalau benar ia tak bisa selamanya berada di balik Matahari, semestinya kita sudah melihatnya bertahun-tahun lalu."

Bagaimana dengan tudingan bahwa NASA dan para astronom bersekongkol untuk menyembunyikan keberadaan Nibiru?

"Tak ada satu cara pun di muka bumi ini untuk memaksa para astronom diam," tegas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.