Sukses

Menguak 'Rahasia' Garam Pink dari Australia

Manajer pemasaran Murray River Salt, Jane Schmidt, buka suara di balik rahasia garam warna pink tersebut.

Liputan6.com, Mildura - Penyedap rasa yang satu ini, garam, umumnya memiliki warna putih. Tapi tak demikian dengan produksi Mildura, Victoria, Australia.

Produk dengan rasa asin dari salah satu wilayah di Victoria, memiliki warna unik yakni pink. Mengapa demikian?

Manajer pemasaran Murray River Salt, Jane Schmidt, buka suara di balik rahasia garam warna pink tersebut.

"Garam ini diproduksi menggunakan air asin, mineralisasi yang sangat tinggi. Mengandung magnesium, kalsium, namun rendah dari segi kalium dan yodium. Karena paduan itu, garam di sini berwarna pink," papar Jane di Kota Mildura kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu.

Selain berwarna pink, perusahaan ini juga memproduksi garam unik lain yang dipadu dengan cabai.

Hasil produksi garam tersebut dipasarkan ke enam bagian Negara Bagian Australia. Di antaranya New South Wales, Victoria, Australia Selatan, Australia Barat, Queensland, dan Tasmania.

Sementara untuk luar negeri, mereka mengekspor ke beberapa negara seperti Jerman, Amerika Serikat, Kuwait, Uni Emirat Arab, Selandia Baru, China, Jepang, Korea Selatan dan Afrika Selatan.

Murray River Salt mulai memproduksi garam pink yang dikenal dengan Murray River Gourmet Pink pada tahun 2000, di Maourquoung Salt Mitigation Basin. Lokasinya sekitar 13 meter dari Mildura, New South Wales.

Air garam yang terkonsentrasi dipompa naik dari laut pedalaman, di mana air bergerak melalui beberapa kanal sebelum masuk ke tempat kolam kristalisasi.

Kunjungan ke pabrik garam pink Murray River Salt atau SUn Salt itu merupakan rangkaian acara pameran Food & Beverage Trade Week 2016 yang digelar pada 14-16 September. Dalam acara tersebut diperkenalkan 122 produk. Mulai dari susu, daging, kacang-kacangan dan lain-lain.

Ada 14 perusahaan dan 24 perwakilan Indonesia menghadiri acara Food and Beverage Victoria 2016.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini