Sukses

Pekerja Mossack Fonseca Ditangkap, Sang Pembocor Panama Papers?

Panama Papers merupakan bocornya dokumen paling besar sepanjang sejarah. PM Islandia pun mundur karenanya.

Liputan6.com, Jenewa - Seorang pekerja Informasi Teknologi (IT) kantor Mossack Fonseca di Jenewa ditangkap.

Pekerja itu ditangkap dalam rangka pencarian besar-besaran pembocor dokumen paling tebal dan panjang dalam sejarah yang dinamai Panama Papers ke media.

Awal tahun lalu, seorang individu menggunakan nama alias John Doe mendekati koran Jerman, Suddeutsche Zeitung, menawarkan data dari dokumen internal firma hukum Mossack Fonseca.

Kebocoran dokumen Panama Papers itu membuat perdana menteri Islandia mundur pada April 2016. Juga memicu protes global, yang menuding para elite politik dan keuangan bisa menikmati 'surga pajak'.

"Prosedur pencarian dan penangkapan dilakukan atas izin dari Kementerian Hukum Jenewa, menyusul komplain yang diajukan oleh Mossack Fonseca," ungkap juru bicara untuk kejaksaan mengonfirmasi penangkapan itu.

Dilansir dari The Guardian, Kamis (16/6/2016), juru bicara mengatakan informasi atas penangkapan tersebut akan diungkap lebih lanjut pada waktu mendatang. Identitas individu yang ditangkap tidak disebutkan.

Sementara, kalangan media tak yakin, ada alasan kuat di balik penahanan itu. Süddeutsche Zeitung berpendapat, individu yang ditangkap bukan sumber dari koran itu.

"Menurut informasi yang kami himpun, orang yang ditangkap bukanlah sumber kami, John Doe," tulis ketua jurnalis investigatif, Bastian Obermayer dalam Twitternya.

Sumber koran Jerman itu tak mengungkap jati dirinya, namun ia bersedia bekerja sama dengan penegak hukum.

Mossack Fonseca menuduh ada pekerja mereka yang mencuri dan berkhianat kepada mereka. Seperti diungkapkan oleh pengacara firma hukum itu.

Ditanya apakah pekerja yang dimaksud adalah John Doe, pengacara Therry Ulmann berkata, "Seluruh hipotesa terbuka. Yang kita ketahui adalah data diambil lewat komputernya di Jenewa dan satu-satunya yang mendapat akses keseluruhan adalah pekerja IT."

"Ini atas dasar bahwa kita telah mengajukan keluhan atas pencurian data dan pelanggaran kepercayaan terhadap firma hukum ini. Investigasi yang sangat rinci dilakukan oleh polisi Jenewa untuk menganalisis jejak digital dan menjelaskan pencurian data ini. "

Dua pengacara pekerja IT di perusahaan itu, Thomas Barth dan Romawi Jordan, mengatakan klien mereka "membantah semua tuduhan terhadap dirinya".

Sebuah pencarian telah dilakukan Mossack Fonseca di kantor Jenewa dan peralatan IT telah disita.

Kasus ini sedang diawasi oleh hakim Claudio Mascotto, yang sebelumnya melakukan intervensi atas Panama Papers.

Pada bulan April ia mengawasi dengan tajam kasus Freeport di Jenewa, di mana sebuah lukisan Modigliani seharga 18 juta pound sterling diduga dijarah oleh Nazi telah disita. Identitas pemilik sejati lukisan Seated Man with a Cane -- yang saat ini jadi subjek pertempuran hukum, terungkap akibat kebocoran Mossack Fonseca.

Diterbitkan pada tanggal 3 April 2016, Panama Papers mengungkapkan sejumlah perusahaan surga pajak digunakan oleh 12 kepala negara, lebih dari 100 politisi dan keluarga mereka, donor politik, perusahaan yang tengah diberi sanksi oleh AS dan Eropa, kriminal bahkan bos pengedar obat-obatan.

Data Panama Papers diberikan kepada the International Consortium of Investigative Journalists yang bermarkas Washington dan berbagi dengan organisasi media di seluruh dunia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini