Sukses

Mengharukan, Gajah Tertembak Ini Minta Bantuan Manusia

Gajah memang hewan yang cerdas. Buktinya, saat terluka ia bisa mendatangi tempat penginapan di Zimbabwe, seakan ingin meminta pertolongan.

Liputan6.com, Kariba - Jika ada orang yang memerlukan bukti tambahan bahwa gajah adalah hewan yang cerdas, maka kisah di Zimbabwe ini menjadi buktinya.

Ben, seekor gajah yang diduga berusia 30 tahun, mengalami luka saat itu. Ia mengejutkan para petugas Bumi Hills Safari Lodge di Kariba, Zimbabwe, ketika mendatangi mereka seolah-olah untuk 'mengadu' sedang terluka. 

Dikutip dari news.com.au pada Sabtu (4/6/2016), sejak awal 'kunjungan' sang gajah, jelaslah bagi Nick Milne bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan hewan itu. Dugaan sang manajer fasilitas tersebut terbukti benar, karena hewan itu tampak terpincang-pincang dan seperti terluka.

Sayang sekali, dokter hewan di sana sedang keluar selama akhir pekan sehingga para petugas yang ada tidak dapat menjelaskan keseluruhan luka yang dialami si gajah malang itu.

Pihak safari menyebarkan berita itu, beruntung seorang dokter hewan lain secara sukarela melakukan penerbangan sejauh 320 km dari ibukota negara hanya untuk membantu sang gajah.

Seekor gajah yang terluka mendatangi tempat penginapan di Zimbabwe, seakan ingin mengadukan lukanya. (Sumber Yayasan Bumi Hills via Facebook)

Ben menunggu selama 6 jam sebelum mendapatkan pertolongan medis. Ia menunggu hanya beberapa meter dari rumah di sana, sedang minum dan mengunyah dedaunan.

Ketika sang dokter hewan tiba, Ben dibius terlebih dulu. Kemudian ditemukanlah luka besar di bahunya, beserta dua lubang besar bekas peluru. Luka-luka di telinga diduga berasal dari peluru para pencuri hewan dalam kejadian lain.

Dokter hewan dan para petugas di sana berhasil membersihkan dan melakukan disinfeksi luka pada pundak Ben, lalu memasang kalung pelacakan untuk memantau pemulihannya.

Seekor gajah yang terluka mendatangi tempat penginapan di Zimbabwe, seakan ingin mengadukan lukanya. (Sumber Yayasan Bumi Hills via Facebook)

Jalan pemulihan Ben memang masih panjang, namun hal itu tidak mungkin berlangsung tanpa pemikiran yang berani dan segera.

Nick Milne mengatakan kepada News24, "Logika memicu hewan merasakan luka mengganggu pergerakannya, ia tidak akan mencoba mendaki dan lebih memilih menetap di permukaan rata dekat air."

Yayasan Bumi Hills yakin bahwa Ben akan bisa sembuh, tapi perawatan lanjutannya akan menelan biaya cukup besar. Pihak penginapan memulai kampanye penggalangan dana #HELPBEN untuk membantu mendukung perawatannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini