Sukses

Terkubur 22 Jam di Puing Gempa, Kondisi Bocah 'Ajaib' Kini...

Bocah lelaki bernama Sonies Aawal selamat dalam gempa Nepal setahun silam. Seperti ini kondisinya.

Liputan6.com, Kathmandu - Bumi berguncang hebat pada 25 April 2015 lalu. Hampir 9 ribu orang tewas dalam gempa Nepal berkekuatan 7,8 skala Richter (SR).

Rasmila Awal yang berjalan pulang dari toko pun panik bukan main. Ia tahu benar di dalam bangunan itu, di bawah reruntuhan, ada anak-anaknya. Soniya yang berusia 10 tahun dan putranya, Sonies yang baru 5 bulan.

Melihat kondisi gedung yang luluh lantak akibat gempa Nepal, Rasmila pasrah. Mungkin anak-anaknya tak bisa diselamatkan.

Berkah datang 2 jam kemudian. Soniya yang duduk di kelas 4 SD ditemukan dalam kondisi bernyawa. Namun, adiknya masih belum juga ditemukan.

Rombongan tentara Nepal tiba di lokasi sekitar pukul 18.00. Mereka juga menggali puing-puing dengan tangan dan alat seadanya. Tapi, hasilnya nihil. Para serdadu akhirnya berlalu setelah 3 jam.

Ayah sang bayi, Sham mulai kehilangan harapan. Hingga kemudian, dari bawah reruntuhan, ia mendengar suara tangisan lemah.

Air matanya bercucuran. Putranya Sonies masih hidup! Namun, malam telah larut. Tak banyak yang bisa dilakukan di tengah kegelapan.

"Kalau memang putramu ditakdirkan hidup, maka ia akan hidup. Jika tidak, Tuhan akan mengambilnya," kata seorang tetangga, menenangkan Rasmila.

Keajaiban pun terjadi, 22 jam setelah gempa Nepal. Dadan Rasmila berdegup kencang, saat melihat bayinya diangkat dari reruntuhan.

Wajah lucunya ditutupi debu tebal. Tapi si bayi selamat. Sejak saat itu ia dijuluki bayi 'ajaib'.

 

Bocah lelaki bernama Sonies Aawal yang selamat setelah gempa Nepal setahun silam. (Kathmandu Today/Mirror)

Foto Sonies diangkat dari reruntuhan, menggambarkan betapa parahnya gempa yang melanda negeri itu. Namun, kisah penyelamatannya memberikan harapan bagi bangsa yang sedang terluka.

Sonies lantas dilarikan ke rumah sakit terdekat. Dokter yang memeriksanya mengatakan, ia hanya mengalami memar ringan dan luka kecil di pahanya. Selebihnya, ia baik-baik aja.

Setahun kemudian, bocah lelaki bernama Sonies Aawal, yang selamat berkat lemari yang jatuh di atas tempat tidur, kondisinya diketahui amat sehat.

Bocah itu tumbuh seperti anak-anak pada umumnya. Terlihat gembira, tak ada raut sedih meski kampung halamannya porak-poranda diguncang gempa bumi dahsyat.

Senyum terlihat mengembang sempurna pada wajahnya yang kian menggemaskan.

"Aku tak ingin banyak mengingat tentang gempa Nepal tahun lalu," kata Rasmila, ibunda Sonies, kepada Mirror yang dikutip Senin (18/4/2016).

"Dia anak laki-laki yang tampan. Saya teramat sangat senang dan lega mengetahui ia dan Sonia lolos maut," tutur wanita 36 tahun itu.

Rasmila menambahkan, dia merasa beruntung karena kedua buah hatinya selamat. Putranya kini berusia 17 bulan dan sang putri, Sonia sudah 11 tahun.

"Adik iparku dan istrinya kehilangan kedua anak perempuan mereka. Aku menyadari betapa beruntungnya diriku setiap hari," katanya.

Sonnies dan keluarga kecilnya masih tinggal di sebuah ruangan sempit tak jauh dari rumah lama mereka di Muldhoka, dekat Kathmandu yang hancur akibat gempa.

Hampir 9.000 orang tewas dalam gempa Nepal berkekuatan 7,8 skala Richter pada 25 April 2015 lalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.