Sukses

Bicarakan Kashmir, Pejabat India dan Pakistan Bertemu di Bangkok

Sejumlah hal penting termasuk soal Kashmir, keamanan dan perdamaian kawasan akan dibahas.

Liputan6.com, Bangkok - Pejabat tinggi India dan Pakistan akan melakukan pertemuan. Hal ini dilakukan usai pertemuan sebelumnya yang direncanakan 4 bulan lalu, namun ditunda.

Rencananya, pertemuan bersejarah tersebut akan digelar di Bangkok. Sejumlah hal penting termasuk soal Kashmir, keamanan dan perdamaian kawasan akan dibahas.

Menurut pernyataan resmi yang dirilis Pemerintah India, pertemuan kedua negara yang kerap berseteru ini akan sangat berbeda dibanding sebelum-sebelumnya. Pasalnya, pertemuan akan dilaksanakan dengan suasana yang konstruktif, terbuka dan damai.

"Kami setuju untuk membawa suasana yang konstruktif bagi kedua negara," ujar pernyataan resmi Pemerintah India, seperti dikutip dari BBC, Senin (12/7/2015).

Sementara dipilihnya Bangkok jadi tempat pertemuan datang bukan tanpa alasan. Ibukota Thailand itu dipilih karena kedua pihak merasa Bangkok merupakan kota paling cocok dari segala aspek termasuk faktor geografis.

Meskipun saat PM India Narendra Modi dilantik, Pemerintah Pakistan diundang secara resmi, bukan berarti hubungan kedua negara terbina dengan baik.

Saling tembak antar Militer India dan Pakistan terus terjadi. Bahkan peristiwa itu sudah menewaskan puluhan orang dari kedua pihak.

India pun sebenarnya, beberapa kali menolak untuk berdialog dengan Pakistan. India menegaskan pembicaraan kedua negara bisa terwujud jika hanya tindakan terorisme saja yang dibahas. Sementara Pakistan mengatakan mereka mau bicara dengan India asal isu Kashmir dibicarakan.

Meski begitu, saat COP 21 berlangsung di Paris, PM India diketahui melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Pakistan Nawaz Sharif.

Selain itu, pada Senin (7/12/2015), Menteri Luar Negeri India Sushma Swaraj dijadwalkan akan melaksanakan lawatan resmi ke Islamabad pekan ini.

Dua negara besar di Asia Selatan itu terlibat pertikaian sengit di Kashmir. Daerah subur tersebut sudah sejak lama diklaim India dan Pakistan. Pada 2003 kedua negara menyetujui gencatan senjata. Namun, berulang kali dilanggar kedua pihak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.