Sukses

18-5-1991: Wanita 'Mars' Inggris ke Luar Angkasa

Helen Sharman masuk ke dalam daftar pemenang 'Astronaut wanted. No experience necessary' pada 1989. Dari situ petualangannya dimulai.

Liputan6.com, Astana - Menjadi astronot mungkin menjadi salah satu impian anak-anak yang sulit untuk diwujudkan. Tapi tidak bagi Helen Sharman. Ia berhasil menjadikannnya nyata dan bahkan namanya tercatat sebagai orang Inggris pertama yang berhasil menuju luar angkasa.

Wanita 27 tahun dari Sheffield itu melesat ke orbit dengan kapsul ruang angkasa Soviet Soyuz TM-12, dari kosmodrom Baikonur di republik Soviet Kazakhstan. Sharman tak sendiri, ia bersama kosmonot Anatoly Artebartsky dan Sergei Krikalyov.

Orang tua dan adiknya menyaksikan Sharman berdiri dari jarak satu kilometer, tersenyum serta melambaikan ke kamera sebelum tinggal landas.

"Dia membawa sebuah foto Ratu Inggris, bros kupu-kupu yang diberikan kepadanya oleh ayah dan 'space passport' jika sewaktu-waktu pesawat ruang angkasanya terpaksa mendarat di luar Uni Soviet," demikian diberitakan BBC kala itu.

Wanita dari 'Mars'

Petualangan Sharman berawal dari keberuntungannya mengikuti seleksi sebuah program yang iklannya disiarkan radio. Mantan ahli kimia untuk perusahaan cokelat Mars itu, kemudian berhasil masuk dalam dalam daftar pemenang 'Astronaut wanted. No experience necessary' pada 1989.

Sharman terpilih dari 13.000 lebih pelamar yang mendaftar menjadi anggota Russian scientific space mission atau misi ruang ilmiah Rusia, Proyek Juno dari Inggris.

Sebelumnya, Uni Soviet telah melakukan seleksi serupa dan memilih calon astronot dari Mongolia, Afghanistan, Kuba, Suriah dan seorang wartawan Jepang.

Helen Sharman, astronot dari Inggris pertama. (BBC)

Sharman lalu menghabiskan 18 bulan pelatihan di Star City, 30 km timur laut Moskow. Dia dikenal di kalangan rekan-rekannya karena memiliki pribadi yang tenang dan kalem.

Wanita cantik itu kemudian menghabiskan delapan hari di ruang angkasa. Di ruang hampa udara tersebut, Sharman melakukan serangkaian percobaan medis dan bercocok tanam.

Sharman pun melakukan siaran radio untuk sekolah-sekolah Inggris, mengabadikan foto Kepulauan Inggris dan mengembangbiakkan bunga pansy di ruang hampa udara itu.

Meski sama-sama menjadi wanita pionir pada tanggal yang sama tahun berbeda, 1953, Letnan Kolonel Jacqueline Cochran menempuh jalur berbeda dengan Sharman. Ia menjadi seorang pelopor di penerbangan Amerika, dianggap sebagai salah satu pilot tempur paling berbakat.

Cochran menerbangkan jet Canadian Air Force F-86 Sabre yang dipinjam dari Royal Air Force Kanada, pesawat yang memiliki kecepatan rata-rata 652,337 mph.

Sementara pada 18 Mei 1965, seorang agen rahasia Mossad dari Israel dihukum mati dengan cara digantung oleh pemerintah Suriah. Eli Cohen diangggap sebagai salah satu mata-mata paling sukses setelah Perang Dunia II.

Cohen berhasil memperoleh kepercayaan di kalangan pejabat militer Suriah dan juga pejabat pemerintahan. Secara berkala ia mengirim informasi intelijen ke Israel lewat radio, surat rahasia dan kadangkala saat tengah berkunjung ke kampung halamannya.

Informasi sangat berharga yang berhasil ia kirimkan ke Israel pada tahun 1964, berisi data tentang kubu pertahanan Suriah di dataran tinggi Golan. Aksinya terbongkar, setelah ahli dari Uni Soviet yang disewa oleh dinas intelijen Suriah berhasil menyadap pesan yang sedang dikirimkan Cohen ke Israel. (Tnt/Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.