Sukses

Kisah Mencengangkan di Balik Penjara Tua Holmesburg

Suatu penjara di kota Philadephia di Amerika Serikat ini ternyata dikenal sebagai tempat uji coba dunia kedokteran terhadap para narapidana.

Liputan6.com, Philadelphia - Suatu penjara di kota Philadephia, Amerika Serikat ini dikenal sebagai tempat uji coba kedokteran terhadap para narapidana. 'Hotel prodeo' tersebut dihuni oleh para pelaku kriminal atas kasus kerusuhan, pemerkosaan, dan pembunuhan brutal.

Penjara yang dibangun pada 1896 ini merupakan bagian dari City of Philadelphia Prison System yang digunakan hingga tahun 1995. Dalam rentang waktu dari 1951 hingga 1974, penjara ini menjadi tempat berbagai percobaan dunia kedokteran yang mengundang pertentangan.

Situs Baltimore Sun menjelaskan, para narapidana di penjara itu menjadi sukarelawan uji coba shampoo, bedak kaki, deodorant, dan bahkan obat penenang dan dioksin.

Pada awalnya, ada wabah penyakit kulit kaki merebak di penjara itu sehingga seorang dokter kulit Dr. Albert M. Kligman dari University of Pennsylvania diundang untuk memeriksa. Kala itu ia seperti mendapatkan hadiah dalam diri 1.200 orang yang menjadi sasaran uji cobanya.

20 Tahun kemudian, Allen M. Hornblum yang waktu itu berusia 23 tahun dan baru lulus S2 dari Villanova University, memutuskan untuk mengajar membaca kepada para narapidana di Philadelphia Detention Center. Ia mendapati kenyataan yang mencengangkan terkait keadaan kesehatan kulit para narapidana.

Ia kemudian berjuang mengungkapkan penistaan dan penyelewengan yang terjadi di penjara itu. Kisahnya kemudian dituangkan dalam buku ‘Acres of Skin: Human Experiments at Holmesburg Prison; A True Story of Abuse and Exploitation in the Name of Medical Science’.

Ternyata, ruam-ruam pada kulit para narapidana bukan dikarenakan perkelahian dalam penjara, melainkan oleh zat-zat kimia dalam parfum yang diujikan kepada mereka dengan imbalan sejumlah uang tunai.

Berbagai uji coba selama 20 tahun itu melibatkan pasta gigi, deodorant, krim kulit, deterjen, cairan diet, tetes mata, bedak kaki dan pewarna rambut yang dilakukan dengan biopsi terus-menerus. Belakangan, terungkaplah uji coba menggunakan obat penenang, isotop radioaktif dan racun dioksin yang dipakai dalam senjata kimia.

Namun demikian, Dr. Albert M. Kligman menjadi sangat kaya raya dan terkenal sebagai dokter kulit yang mumpuni di kota Philadelphia. Dokter itu mengaku tidak menyalahi aturan dan prosedur dalam melakukan semua uji cobanya. Meski para narapidana itu yang menanggung ulahnya itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini