Sukses

Israel Serang Gaza, Rabi Yahudi di Maroko Dipukuli

Pemerintah Maroko pun melancarkan kecaman atas gempuran Israel ke Gaza.

Liputan6.com, Gaza - Seorang rabi atau pendeta Yahudi menjadi sasaran kemarahan warga Maroko terkait serangan udara Israel ke Gaza. Guru agama itu dipukuli sejumlah pemuda di Casablanca, Maroko.

Seperti dimuat Al-Arabiya, Senin (14/7/2014), saat kejadian, rabi bernama Moshe Ohayon itu tengah dalam perjalanan menuju tempat ibadah. Namun tiba-tiba ada sekelompok pemuda datang dan menghampiri pemuka agama tersebut.

Para pemuda langsung bertanya kepada sang rabi," Kamu Yahudi? Apa yang militer Israel lakukan kepada saudara kami?" kata komplotan anak muda itu, seperti dilaporkan media lokal Tel Quel.

Tak lama kemudian Moshe dihajar sejumlah pemuda tersebut sampai pingsan. Para pelaku kemudian pergi. Rabi bangun beberapa jam kemudian dan melapor ke polisi.

"Saya sudah melapor, kini saya menunggu keadilan dan proses hukum kepada para pelaku," ujar Moshe.

Aparat setempat belum memberikan penjelasan terkait insiden pemukulan yang terjadi usai sejumlah warga menggelar aksi demonstrasi mendukung Palestina dan mengecam Israel.

Pemerintah Maroko pun melancarkan kecaman atas gempuran Israel ke Gaza. Mereka menilai tindakan tersebut tak dapat dibenarkan. Hingga membuat ratusan warga Gaza yang tak bersalah tewas.

Israel mulai melancarkan serangan rudal ke Gaza sejak Selasa 8 Juli dini hari. Negeri zionis mengklaim aksi mereka sebagai upaya untuk menghentikan serangan roket Hamas yang kerap menerjang Tel Aviv.

Atas dalih tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan pihaknya tak akan menghentikan serangan ke Gaza hingga seluruh markas dan pusat senjata Hamas berhasil dihancurkan.

Meski sudah didesak dan dikecam pihak internasional sekalipun, Israel tetap ngotot menyerang Gaza. Netanyahu bahkan menyalahkan Hamas dan menyebut sayap Palestina tersebut bersalah atas kematian warga Gaza.

"Kami menyerang Hamas dengan kekuatan lebih banyak. Perlu dipahami, musuh kami bersembunyi di masjid, menempatkan peralatan senjata di bawah rumah sakit, dan pos komando di samping taman kanak-kanak," ujar Netanyahu. (Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.