Sukses

PBB Mengeluarkan Resolusi 1701

Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1701 berisi seruan gencatan senjata antara Israel-Hizbullah. Di lapangan, pertempuran masih berlangsung sengit.

Liputan6.com, New York: Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), Sabtu (12/8) pagi, mengesahkan Resolusi DK PBB Nomor 1701 berisi seruan gencatan senjata antara Israel-Hizbullah. Dikabarkan resolusi diterima dengan baik oleh delegasi Israel maupun Lebanon.

Resolusi 1701 berisi sejumlah poin penting, di antaranya Hizbullah segera membebaskan dua tentara Israel yang mereka sandera sejak 12 Juli 2006. DK PBB pun mengizinkan pengiriman 15 ribu pasukan penjaga perdamaian ke Lebanon. Mereka akan bergabung dengan 15 ribu pasukan Lebanon untuk mengamankan wilayah Lebanon Selatan, tak lama setelah Israel mundur.

Namun resolusi baru sebatas slogan. Faktanya Israel, jangankan menarik pasukan, mereka justru makin menggencarkan agresi ke Lebanon. Bahkan Perdana Menteri Ehud Olmert telah memerintahkan perluasan serangan darat ke basis kekuatan Hizbullah. Dia baru mau menghentikan serangan bila Knesset (Parlemen Israel) menyetujui isi Resolusi 1701.

Kemarin, Pasukan Golani terus menggempur wilayah selatan dan utara Lebanon seperti Beirut, Kota Tir serta Nabatiyah. Serangan dimulai sejak pagi buta. Tak hanya pejuang "Partai Tuhan" yang menjadi incaran, serangan juga tak pilih-pilih dan menghantam konvoi pengungsi dari Kota Marjayoun. Akibatnya enam pengungsi tewas dan 36 lainnya cedera.

Hizbullah membalas dengan melepaskan lebih dari 150 roket Katyusha. Pejuang Hizbullah mengklaim berhasil menghancurkan sebuah kapal perang Israel yang lepas sauh di pantai Kota Tir meski belakangan dibantah militer Israel.

Sementara sampai 32 hari agresi Israel ke Lebanon, lebih dari 1.000 warga Lebanon tewas dan lebih dari 3.000 lainnya cedera, sementara hampir 1 juta orang mengungsi [baca: Ratusan Ribu Warga Lebanon Mengungsi]. Sedangkan dari pihak Israel perang dilaporkan telah menewaskan hampir 100 tentara Negeri Yahudi.(ICH)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.