Sukses

Tampil Mempesona, Model dengan Disabilitas Pamerkan Busana Adaptif di Australia

Australian Fashion Week untuk pertama kalinya dalam sejarah, menampilkan peragaan busana adaptif khusus.

Liputan6.com, Jakarta Australian Fashion Week untuk pertama kalinya dalam sejarah, menampilkan peragaan busana adaptif khusus untuk penyandang disabilitas.

Dilansir dari SBS, ajang peragaan busana kolektif tersebut menampilkan kreasi-kreasi desain pakaian yang dirancang khusus untuk penyandang disabilitas, untuk pertama kalinya dalam sejarah peragaan busana di Australia. Runaway atau istilah panggung bagi model memeragakan ragam busana dari ragam desainer, Adaptive Clothing Collective menampilkan pakaian inklusif dan ekspresif dari merek JAM the Label dan Christina Stephens.

Pakaian adaptif dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan, dengan desain yang sering kali mencakup kancing magnet, sepatu beritsleting, dan kain pengatur suhu.

Carol Taylor, desainer dan salah satu pendiri Christina Stephens, mulai mendesain pakaiannya sendiri setelah menjadi difabel.

Taylor mengatakan setelah cedera tulang belakang, ia frustrasi karena kurangnya pilihan yang ditawarkan oleh mode mainstream (umum dipakai oleh banyak orang atau sedang nge-trend).

"Pakaian sangat kuat dan saya menyukai mode sebelum saya cedera," katanya.

"Fashion tidak mengakomodasi saya, saya merasa sangat kesepian dan sangat dikucilkan ... ketika saya mulai mendesain untuk diri saya sendiri, saya menemukan tujuan hidup baru saya."

"Pakaian memiliki dampak langsung pada cara dunia memandang Anda dan seringkali (dunia) meremehkan seseorang dengan disabilitas."

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyandang disabilitas bisa fashionable

Taylor mengatakan kalau dirinya ingin penyandang disabilitas dapat menikmati mode mainstream dan pengalaman berbelanja.

"Pesan yang ingin kami sampaikan adalah bahwa busana adaptif adalah busana arus utama. Kami ingin berkembang lebih jauh dari model pakaian adaptif medis ini," katanya.

"Kami memiliki mode ukuran plus di ritel, kami memiliki kehamilan, kami memiliki begitu banyak kategori lain ... satu dari lima orang Australia memiliki disabilitas, di mana mereka terwakili dalam mode mainstream?"

"Fashion mainstream perlu bangun dan melihat ada permintaan untuk ini."

Pertunjukan bersejarah itu menampilkan 10 model penyandang disabilitas dari seluruh Australia, termasuk advokat disabilitas Lisa Cox, aktor dan advokat disabilitas Chloe Hayden dan Queensland Australian of the Year 2021, Dr Dinesh Palipana.

Dr Palipana mengatakan pengalaman mengambil bagian dalam landasan adaptif itu "tak terlukiskan".

"Melalui seluruh perjalanan ini setelah saya mengalami cedera tulang belakang dan menjadi difabel, banyak orang akan memberi tahu saya tentang hal-hal yang bisa dan tidak bisa saya lakukan," katanya.

"Salah satu hal terbesar yang saya perhatikan ketika saya pertama kali memiliki industri sumsum tulang belakang adalah ada begitu banyak hal yang harus Anda pikirkan; pakaian yang tidak menyebabkan luka tekan, pakaian yang mudah dibuka dan dilepas, pakaian yang mudah dipakai ketika bergerak dengan kursi roda, tetapi Anda masih ingin menjadi diri sendiri dan mengekspresikan diri."

"[Saya suka] ide mode 'catching up' (kejar apa yang sedang trend) dan memungkinkan orang untuk mengekspresikan diri."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.