Sukses

Kobarkan Semangat Kesetaraan Lewat Mars Pendidikan Inklusif Pertama di Indonesia

“Ayo kobarkan semangat inklusif di dalam kehidupan kita,” demikian penggalan lirik lagu “Mars Pendidikan Inklusif” yang merupakan lagu inklusif pertama di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta “Ayo kobarkan semangat inklusif di dalam kehidupan kita,” demikian penggalan lirik lagu Mars Pendidikan Inklusif yang merupakan lagu inklusif pertama di Indonesia.

Lagu ini diciptakan oleh Mukhsim, S. Pd seorang Kepala Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 1 Pagaruyung, Tanah Datar, Sumatera Barat pada 2011 silam.

“Ini sebetulnya lagu inklusi pertama di Indonesia tahun 2011,” ujarnya kepada Liputan6.com melalui sambungan telepon, Jumat (18/9/2020).

Pria usia 51 ini mengaku bahwa inspirasi lagu tersebut berawal dari sebuah tantangan untuk membuat lagu yang menyuarakan kaum pendidikan inklusif. Lagu itu pun kemudian dibuat dalam waktu satu minggu.

“Kebetulan waktu itu saya sebagai pengembang pendidikan inklusif di Kota Payakumbuh, Sumatra Barat saat itu ada kegiatan penelitian inklusif. Kemudian saya ditantang untuk membuat sebuah lagu inklusif yang mencerminkan, menggerakkan, menggebyarkan kaum pendidikan inklusif maka saya ciptakan lah lagu itu dalam waktu satu minggu.”

Lagu ini dinyanyikan secara perdana dalam acara Gebyar Pendidikan Inklusif Kota Payakumbuh yang melibatkan anak-anak disabilitas dan non disabilitas. Termasuk anak dari SD dan SMP reguler.

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Inspirasi Lirik

Lagu “Meraih Kesetaraan” diciptakan dengan inspirasi dari pengalaman Mukhsim sendiri. Kata inklusif dalam lagu ini bukan hanya untuk anak disabilitas saja tapi untuk semua orang dengan segala keadaannya.

“Yang pertama kan saya memang pengembang pendidikan inklusif jadi banyak hal tentang pendidikan inklusif yang saya pelajari.”

Menurutnya, nilai inklusif adalah hal yang global bukan sebatas Indonesia, bukan juga terbatas pada disabilitas atau tidak.

“Lebih ke arah perbedaan, jadi saya coba cari materinya yang betul-betul mewakili semua bukan hanya menitikberatkan pada anak disabilitas. Jadi ini untuk semua supaya masyarakat tidak salah persepsi.”  

3 dari 3 halaman

Infografis Disabilitas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.