Sukses

Kisah Disabilitas Jia Haixa dan Jia Wenqi, Kerja Sama 10 Tahun Tanam Pohon

Meski disabilitas, Jia Haixa dan Jia Wenqi selama 10 tahun sudah bekerja sama untuk menanam pohon di Hebei, Tiongkok.

Liputan6.com, Jakarta - Memiliki keterbatasan menjadi disabilitas tak lantas membuat dua pria ini berdiam diri. Jia Haixa dan Jia Wenqi selama 10 tahun sudah bekerja sama untuk menanam pohon di Hebei, Tiongkok.

Fisik keduanya tidak sempurna. Mereka berdua adalah disabilitas. Jia Haixa tidak bisa melihat, sedangkan Jia Wenqi tidak memiliki tangan. Namun, dibalik keterbatasan yang mereka miliki, 10.000 pohon sudah mereka tanam di sana.

Dilaporkan The People's Daily online, keduanya bekerja sama untuk menanam pohon di tanah seluas 3 hektare tersebut. Kerja sama yang mereka buat sungguh unik.

Jia Haixa bertugas menanam, memanjat, dan melakukan segala pekerjaan yang harus menggunakan tangan. Sedangkan Jia Wenqi bertugas untuk menuntun rekannya, membantunya naik ke atas pohon dengan cara menggendong, dan juga membantu menentukan tempat yang harus ditanami tumbuhan.

"Saya adalah tangannya, dan dia adalah mata saya. Kami tim yang sangat baik," ujar Jia Haixa, dilansir dari surat kabar Daily Mail.

Jia Haixa lahir dengan katarak kongenital yang membuat mata kirinya tak bisa melihat. Kemudian pada 2000 silam, lantaran kecelakaan kerja, dia kehilangan mata kanannya.

Sementara itu, Jia Wenqi lahir normal dengan fisik yang sempurna. Tetapi pada usia 3 tahun, dia mengalami kecelakaan yang mengharuskan kedua lengannya diamputasi dan akhirnya menjadi disabilitas.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Tak Akan Berhenti Tanam Pohon

Awal mula keduanya menanam pohon ketika pemerintah setempat menyediakan tempat besar di tepi sungai untuk menghijaukan kota. Keduanya sangat bangga diminta pemerintah untuk melakukan hal tersebut.

Tiap hari mereka pergi ke tempat penanaman pukul 07.00 waktu setempat dengan bersenjatakan palu dan batang besi. Selama 10 tahun melakukan pekerjaan ini, sudah 10.000 pohon yang mereka tanam.

"Kami tak akan berhenti melakukan kerjaan ini. Demi desa kami, demi anak kami nanti," ujar keduanya.

 

Reporter : Marcheilla Ariesta Putri Hanggoro

Sumber : Merdeka