Liputan6.com, Jakarta Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami tekanan pada Sabtu (3/8/2024). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau masih berada di zona merah.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) turun 5,89 persen dalam 24 jam, dan turun 9,52 persen sepekan. Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 61.474 per koin atau setara Rp 994,4 juta (asumsi kurs Rp 16.175,95 per USD).
Baca Juga
Ethereum (ETH) juga masih melemah. ETH turun 7,33 persen sehari terakhir, dan turun 9,30 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 48,14 juta per koin.
Advertisement
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) masih melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 6,15 persen, dan turun 7,17 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 8,73 juta per koin.
Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona merah. ADA turun 6,83 persen dalam 24 jam terakhir, dan melemah 13,13 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 5.876,72 per koin.
Adapun Solana (SOL) masih melemah. SOL turun 8.72 persen dalam sehari dan dan turun 16.49 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 2,47 juta per koin.
XRP terpantau masih berada di zona merah. XRP terkoreksi 6,05 persen dalam 24 jam dan turun 7,04 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 9.071 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) masih melemah. Dalam satu hari terakhir DOGE turun 7.36 persen dan turun 17,82 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.792 per token.
Harga kripto hari ini stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 2,2 triliun atau setara Rp 35,58 triliun, melemah sekitar 5,68 persen dalam sehari terakhir.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Dominasi Bitcoin Sentuh Level Tertinggi dalam 3 Tahun
Sebelumnya, kapitalisasi pasar Bitcoin mencapai lebih dari 55,05 persen dari total nilai pasar kripto keseluruhan. Ini merupakan level tertingginya dalam tiga tahun. Kapitalisasi pasar Bitcoin telah melonjak hingga USD 1,27 triliun atau setara Rp 20.685 triliun (asumsi kurs Rp 16.288 per dolar AS), menurut data CoinMarketCap.
Sebagai perbandingan, seluruh pasar kripto bernilai USD 2,43 triliun, dengan Ethereum mewakili 16,5% pasar senilai USD 389 miliar. Peningkatan dominasi Bitcoin tahun ini agak tidak terduga. Biasanya, altcoin mengungguli Bitcoin selama pasar bullish.
Sementara koin meme mengalami kebangkitan awal tahun ini saat Bitcoin mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa, mata uang kripto lainnya tidak terlalu diuntungkan. Mantan kepala strategi di CoinShares, Meltem Demirors menyoroti faktor utama yang memengaruhi perubahan ini melalui media sosial X miliknya.
“Arus ETF pada dasarnya mengubah dinamika pasar. Keuntungan BTC tidak lagi berputar ke altcoin dan aset kripto lainnya,” kata Demirors, dikutip dari Coinmarketcap, Jumat (2/8/2024).
Dominasi Bitcoin terus tumbuh meskipun kapitalisasi pasar Tether (USDT), stablecoin terbesar di dunia dan mata uang kripto terbesar ketiga setelah Bitcoin dan Ethereum, meningkat. Stablecoin, yang didukung oleh mata uang fiat, sering kali dikecualikan dari metrik dominasi Bitcoin karena model nilainya yang berbeda.
Meskipun kinerja altcoin kurang memuaskan, ada optimisme atas potensi kebangkitannya. CEO CryptoQuant Ki Young Ju mencatat pada Selasa para paus sedang (pemegang Bitcoin dalam jumlah besar) mempersiapkan reli altcoin berikutnya, karena telah terjadi peningkatan pesanan beli terbatas untuk aset non-Bitcoin dan non-Ethereum.
Advertisement
Kepemilikan Bitcoin MicroStrategy Sentuh 226.500 hingga Juli 2024
MicroStrategy (MSTR) melaporkan kerugian bersih kuartal kedua sebesar USD 102,6 juta atau setara Rp 1,6 triliun (asumsi kurs Rp 16.290 per dolar AS). Kerugian tersebut terjadi karena perusahaan mengambil biaya penurunan nilai atas kepemilikan bitcoin sebesar USD 180,1 juta dibandingkan USD 24,1 juta pada kuartal kedua tahun lalu.
Dipimpin oleh Ketua Eksekutif Michael Saylor, perusahaan tersebut mengungkapkan kepemilikan bitcoin pada 31 Juli sebesar 226.500 token, naik beberapa koin sejak pengumuman pembelian terakhir pada pertengahan Juni.
Semua bitcoin tersebut diperoleh seharga USD 8,3 miliar atau rata-rata USD 36.821 per token. Pada harga bitcoin saat ini sebesar USD 63.500, aset tersebut bernilai sekitar USD 14,4 miliar.
CEO MicroStrategy, Phong Le mengatakan dari sisi adopsi, MicroStrategy sangat optimis dengan pemahaman yang lebih baik tentang bitcoin.
“Dukungan yang semakin besar untuk ekosistem dari politisi dan lembaga bipartisan yang ditampilkan di Konferensi Bitcoin 2024 di Nashville," kata Le dalam rilis pendapatan, dikutip dari Yahoo Finance Jumat (2/8/2024).
Biaya penurunan nilai mencerminkan kerugian atau keuntungan dari kepemilikan bitcoin perusahaan dibandingkan dengan harga pembeliannya. Sementara pedoman akuntansi baru memungkinkan perusahaan untuk menandai kepemilikan aset digital mereka, perusahaan belum diwajibkan untuk melakukannya.
Dalam operasi pemeriksaan, perusahaan membukukan pendapatan sebesar USD 111,4 juta dibandingkan dengan estimasi analis sebesar USD 122 juta, menurut FactSet.
Perusahaan Ini Borong Bitcoin Senilai Rp 1,6 Triliun
Sebelumnya, Perusahaan penambang Bitcoin, Marathon Digital mengungkapkan telah membeli Bitcoin senilai USD 100 juta atau setara Rp 1,6 triliun (asumsi kurs Rp 16.331 per dolar AS di pasar terbuka,
Perusahaan tersebut sekarang memiliki lebih dari 20.000 bitcoin yang bernilai sekitar USD 1,3 miliar di pasar terbuka dan bermaksud untuk memperoleh lebih banyak lagi. Mereka juga mengatakan mereka berencana untuk menyimpan semua bitcoin yang ditambangnya.
Kepala Keuangan Marathon Salman Khan menjelaskan penurunan harga bitcoin baru-baru ini, dikombinasikan dengan posisi keuangan perusahaan yang kuat, memberikan peluang yang ideal untuk memperluas kepemilikannya. Perusahaan tersebut akhir-akhir ini menjual bitcoin untuk menutupi biaya operasional.
Di sisi lain, CEO Marathon Fred Thiel mengatakan pihaknya percaya bitcoin adalah aset cadangan kas terbaik di dunia dan mendukung gagasan dana kekayaan negara untuk menyimpannya.
"Kami mendorong pemerintah dan perusahaan untuk menyimpan bitcoin sebagai aset cadangan,” kata Thiel, dikutip dari Yahoo Finance, Rabu (31/7/2024).
Hingga 30 Juni 2024, Marathon memegang uang tunai senilai USD 268 juta. Perusahaan tersebut akan melaporkan pendapatan kuartal keduanya pada 1 Agustus 2024.
Advertisement