Sukses

Harga Bitcoin Naik, Investor Wajib Cermati 4 Sentimen Kripto Ini

Fyqieh Fachrur menjelaskan ada sejumlah sentimen yang perlu diperhatikan investor di tengah kenaikan harga Bitcoin.

Liputan6.com, Jakarta Bitcoin (BTC) mengakhiri minggu lalu dengan kenaikan signifikan sebesar 11,36%, mencapai harga USD 67.654 atau setara Rp 1,09 miliar (asumsi kurs Rp 16.221 per dolar AS). 

Dengan perpanjangan kenaikan beruntun selama delapan hari berturut-turut, para pelaku pasar kripto semakin optimis BTC akan segera menembus angka psikologis USD 70.000. 

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menjelaskan ada sejumlah sentimen yang perlu diperhatikan investor di tengah kenaikan harga Bitcoin.

Dampak Pengumuman Joe Biden 

Pada Senin dini hari, harga Bitcoin sempat mengalami gejolak ketika Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengumumkan ia mengundurkan diri dari pencalonan presiden tahun 2024. 

“Pengumuman ini menyebabkan BTC turun dari USD 67.453 menjadi USD 65.884 dalam sekejap, sebelum akhirnya pulih dan kembali menembus level USD 68.000.,” kata Fyqieh dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (23/7/2024).

Fyqieh menambahkan, komunitas kripto bereaksi positif terhadap berita ini karena Joe Biden selama ini dikenal mendukung sikap anti-kripto yang dipimpin oleh Senator Elizabeth Warren dan Ketua SEC, Gary Gensler. 

Penarikan diri Biden dari pencalonan bisa menandakan adanya perubahan sikap yang lebih positif terhadap kripto dan aset digital di AS. 

Potensi Dampak Mt. Gox 

Selain itu, di tengah dinamika politik ini, investor juga perlu memperhatikan perkembangan terkait Mt. Gox. Minggu ini, Kraken dapat mulai mendanai dompet kreditur dengan BTC dari keruntuhan Mt. Gox. 

“Risiko kelebihan pasokan BTC menjadi perhatian utama, dengan lebih dari 141.000 BTC direncanakan akan dikembalikan kepada kreditornya,” jelas Fyqieh.

Banyak yang memperkirakan para kreditor Mt. Gox akan menjual BTC mereka untuk mengunci keuntungan besar, mengingat harga BTC pada saat Mt. Gox kolaps di Februari 2014 berada di bawah USD 600. 

Indikator Ekonomi 

Salah satu faktor ekonomi yang akan mempengaruhi pasar kripto adalah data Produk Domestik Bruto (PDB) AS untuk kuartal kedua (Q2). PDB diperkirakan tumbuh sebesar 1,9%, naik dari 1,4% pada periode sebelumnya. 

Pertumbuhan ekonomi yang kuat dapat memberikan dampak positif pada ruang mata uang kripto global. Selain itu, data Inflasi PCE AS yang akan dirilis minggu ini akan menjadi fokus utama bagi para investor. 

Penurunan data CPI AS baru-baru ini menunjukkan sikap dovish dari Federal Reserve, namun data PCE yang lebih tinggi dari perkiraan dapat memberikan tekanan pada pasar kripto.

 

2 dari 2 halaman

Konferensi Bitcoin

Pekan ini, pada 25-27 Juli mendatang diperkirakan akan memberikan dampak signifikan pada lanskap kripto. Donald Trump dijadwalkan berpidato di acara tersebut, yang memicu spekulasi ia mungkin akan mengumumkan Bitcoin sebagai aset cadangan bagi AS. 

Para ahli percaya konferensi tersebut dapat menjadi katalisator yang berpotensi menaikkan harga Bitcoin serta memperkuat sentimen positif di pasar kripto.

Fyqieh menuturkan, dengan banyaknya faktor yang mempengaruhi pergerakan pasar kripto, prospek Bitcoin dan aset digital lainnya tetap optimis. Namun, pasar kripto juga memiliki sifat yang sangat fluktuatif. 

“Oleh karena itu, investor harus melakukan uji tuntas dan mempertimbangkan semua faktor sebelum membuat keputusan investasi,” pungkasnya. 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Video Terkini