Sukses

CryptoPunks Catat Rekor Penjualan pada Maret 2024

Peruggia membeli CryptoPunk pada Maret 2021 seharga 4.200 ETH, senilai USD 7,5 juta dan disimpan lebih dari tiga tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Koleksi non-fungible token (NFT) blue-chip, CryptoPunks kembali memecahkan rekor penjualan pada Maret, karena satu lagi produk langka terjual sekitar USD 16 juta dalam bentuk Ether (ETH). Pada 20 Maret 2024, CryptoPunks #7804 dibeli seharga 4.850 ETH, bernilai sekitar USD 16,4 juta pada saat penjualan.

Sebelumnya, pada 4 Maret, CryptoPunk #3100 dijual seharga 4.500 ETH, bernilai sekitar USD 16 juta pada saat penjualan. Transaksi tersebut memegang rekor penjualan CryptoPunk terbesar ketiga setelah didorong oleh penjualan punk #7804 baru-baru ini. Penjual NFT, Peruggia lewat akun X mengungkapkan pemikirannya tentang penjualan tersebut.

Dia menggambarkan aksi jualnya sebagai akhir dari sebuah era dan merasa seperti penipu ulung dan berpotensi mengendapkan NFT dengan tidak meninggikan #7804 sebagaimana layaknya.

"Setelah lebih dari setahun mencari-cari, saya merasa telah menemukan pembeli yang tepat dengan visi yang tepat untuk meningkatkan aset ini dengan tepat," imbuh dia.

Melansir Cointelegraph, Sabtu (23/3/2024), Peruggia membeli CryptoPunk pada Maret 2021 seharga 4.200 ETH, senilai USD 7,5 juta pada penjualan. Dia menyimpannya selama lebih dari tiga tahun meskipun ditawari sekitar USD 18 juta pada 2022.

Transaksi tersebut juga memegang rekor penjualan CryptoPunk terbesar kedua sebelum dua penjualan senilai USD 16 juta bulan ini. Anggota komunitas memuji aksi jual tersebut, banyak yang memberi selamat kepada Peruggia dan memberikan apresiasi karena telah memegang aset NFT. Penjualan CryptoPunk #7804 melambungkan volume penjualan koleksi NFT melampaui NFT populer lainnya seperti NodeMonkeys dan Mad Lads dalam penjualan mingguan.

Menurut data NFT CryptoSlam, CryptoPunks mencatat penjualan USD 21,5 juta dalam tujuh hari terakhir. Dengan penjualan NFT tingkat tinggi yang terjadi di banyak blockchain, volume transaksi untuk NFT mulai meroket. Dalam 30 hari terakhir, NFT mencatat volume penjualan USD 1,5 miliar di berbagai jaringan blockchain.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tembus Rp 195 Miliar, Blockchain Ethereum Rebut Lagi Posisi Pertama Penjualan NFT Harian

Sebelumnya diberitakan, Ethereum berhasil merebut kembali posisinya sebagai blockchain peringkat teratas dalam penjualan non-fungible token (NFT) selama 24 jam terakhir, dengan kenaikan 12,06% menjadi USD 12,47 juta atau setara Rp 195 miliar (asumsi kurs Rp 15.648 per dolar AS), menurut data CryptoSlam.

Dilansir dari Yahoo Finance, Kamis (21/3/2024), blockchain Ethereum sempat mengalami sedikit penurunan sebesar 5,29% dalam penjualan pada Rabu, yang biasanya merupakan transaksi tidak asli yang digunakan untuk meningkatkan volume.

Kinerja ini telah berkontribusi pada volume penjualan Ethereum sepanjang masa, yang kini berada pada angka USD 43,27 miliar atau setara Rp 677 triliun yang memimpin pasar.

Sebelumnya, Bitcoin, yang memimpin industri dalam penjualan NFT setiap hari hingga Rabu pekan ini. Saat ini Bitcoin berada di urutan kedua dari sisi penjualan NFT dengan total penjualan USD 10,9 juta atau setara Rp 170,5 miliar.

Kinerja Bitcoin

Kinerja Bitcoin membantu jaringan mencapai tonggak sejarah baru karena menjadi blockchain keempat yang mencapai penjualan sepanjang masa sebesar USD 2,9 miliar atau setara Rp 45,3 triliun.

Solana menduduki peringkat ketiga dengan penjualan mencapai USD 7,67 juta atau setara Rp 120 miliar setelah turun 17,38%. 

Blockchain lain seperti BNB dan Polygon juga menunjukkan aktivitas penting di pasar NFT. Kedua jaringan tersebut merupakan satu-satunya dari lima blockchain yang mencatat penjualan setidaknya USD 1 juta atau setara Rp 15,6 miliar pada Rabu.

Di deretan bawah dalam penjualan NFT ditempati oleh jaringan seperti Flow dan Ronin mengalami perubahan penjualan terbesar dalam 24 jam terakhir.

Penjualan Flow meroket sebesar 90,72%, mencapai hampir USD 497.324 atau setara Rp 7,7 miliar, sementara penjualan Ronin melonjak secara mengesankan sebesar 280,87%, meskipun dimulai dari basis yang lebih rendah, menjadi USD 243.621 atau setara Rp 3,8 miliar.

3 dari 4 halaman

Bitcoin Kuasai Pasar NFT dengan Kenaikan Penjualan 76% dalam Sehari

Sebelumnya, harga Bitcoin sempat turun ke level USD 65.000 atau sekitar Rp 1 miliar (asumsi kurs Rp 15.750 per dolar AS) setelah diperdagangkan pada level tertinggi sepanjang masa. Meskipun terkoreksi, tetapi volume penjualan Non Fungible Token (NFT) jaringan Bitcoin mendominasi.

Dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (21/3/2024), Bitcoin muncul sebagai blockchain teratas untuk NFT selama 24 jam terakhir pada Sabtu, 16 Maret 2024, mencatat lebih dari USD 22,2 juta atau setara Rp 343,7 miliar. 

Jumlah ini meningkat 76,04% dari penjualan hari sebelumnya sebesar USD 12,6 juta atau setara Rp 197,1 miliar. Menempati posisi di belakang Bitcoin adalah Ethereum dan Solana, yang masing-masing berada di peringkat kedua dan ketiga. 

Ethereum mencatat penjualan lebih dari USD 14,8 juta atau setara Rp 231,5 miliar, turun 15,72% dari Kamis, sementara Solana mencatat penjualan USD 8,7 juta atau setara Rp 136,1 miliar, turun 4,22%.

Polygon, sebuah scaler Ethereum, juga membuat kemajuan penting dalam 24 jam terakhir. Meski menduduki peringkat keempat, namun mencatatkan peningkatan penjualan signifikan sebesar 65,32%, dari USD 1,17 juta atau setara Rp 18,3 miliar menjadi USD 1,94 juta atau setara Rp 30,3 miliar.

Namun Polygon mengalami sedikit penurunan transaksi sebesar 2,2%, dari total 53.247 transaksi menjadi 52.076. 

Kinerja pada Sabtu meningkatkan volume penjualan NFT sepanjang masa Bitcoin menjadi USD 2,8 miliar atau setara Rp 43,8 triliun, menjadikannya peringkat keempat di antara semua blockchain.

 

4 dari 4 halaman

Starbucks Bakal Tutup Program NFT Odyssey, Ada Apa?

Starbucks mengumumkan pada 15 Maret mereka menangguhkan program non-fungible token (NFT) dan pengguna memiliki waktu hingga 25 Maret 2024, untuk menyelesaikan sisa programnya. 

Perusahaan mengatakan mereka mengakhiri program Starbucks Odyssey Beta untuk mempersiapkan hal laini selanjutnya seiring terus mengembangkan program ini. 

Pada halaman FAQ yang diperbarui, Starbucks mengungkapkan mereka akan menutup program secara resmi pada 31 Maret 2024. Namun, server Odyssey Discord akan ditutup lebih awal, pada 19 Maret. 

Pimpinan program NFT Starbucks, Steve Kaczynski mengatakan keputusan untuk mengakhiri program karena ada banyak ketidakpastian mengenai masa depannya. 

“Starbucks telah memutuskan untuk menghentikan Odyssey. Saat ini ada banyak ketidakpastian mengenai masa depan saya karena saya baru saja kehilangan pekerjaan penuh waktu, namun saya melakukan yang terbaik untuk melihat sisi positifnya,” kata Kaczynski, dikutip dari Bitcoin.com, Selasa (19/3/2024).

Sementara itu, Starbucks menyatakan di halaman FAQ-nya mereka akan mempertimbangkan komunitas NFT dan berupaya mencari tempat bagi anggotanya untuk terhubung di masa depan. 

Perusahaan kopi multinasional tersebut menambahkan pasar Odyssey akan bertransisi ke pasar Nifty, di mana para anggotanya akan terus memperdagangkan prangko Odyssey.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.