Sukses

Genjot Proyek CBDC, Iran Siap Uji Coba Rial Digital pada Agustus

Gubernur Bank Sentral Iran sebut mata uang digital Iran akan berbeda dari cryptocurrency global.

Liputan6.com, Jakarta - Pihak berwenang Iran telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meluncurkan percontohan kripto rial pada bulan Shahrivar, menurut kalender Persia, yang dimulai pada 23 Agustus 2022. Hal itu disampaikan langsung oleh Gubernur Bank Sentral Iran (CBI), Ali Salehabadi.

Salehabadi menekankan mata uang digital Iran akan berbeda dari cryptocurrency global yang terdesentralisasi. 

“Ini semata-mata dirancang untuk menggantikan uang kertas yang dimiliki masyarakat saat ini,” katanya dikutip dari Bitcoin.com, ditulis Kamis (21/7/2022).

Salehabadi mengungkapkan proyek percontohan pada awalnya hanya akan mencakup salah satu wilayah negara itu. Rial kripto, yang telah dikembangkan selama beberapa waktu, pada akhirnya akan diperkenalkan ke area lain di Republik Islam, pada tahap selanjutnya yang belum ditentukan.

CBI mengumumkan pada April mereka sedang mempersiapkan peluncuran mata uang digital bank sentral (CBDC) yang akan datang, setelah memberi tahu bank-bank Iran dan lembaga kredit lainnya tentang peraturan yang akan menyertai pengenalannya. 

“Otoritas moneter akan menjadi satu-satunya penerbit mata uang kripto dan akan menentukan pasokan maksimumnya. Menurut laporan sebelumnya, koin ini didasarkan pada sistem buku besar terdistribusi yang akan dikelola oleh lembaga keuangan resmi dan mampu mendukung kontrak pintar,” isi pengumuman CBI pada April.

Mata uang Iran yang baru akan diterbitkan berdasarkan ketentuan yang mengatur emisi uang kertas dan koin serta akan tersedia secara eksklusif untuk transaksi di dalam negeri. 

CBI akan bertanggung jawab untuk memantau dampak keuangan dan ekonomi dari uang digital dan memastikannya tidak berdampak negatif terhadap kebijakan moneternya.

Bank sentral juga bersikeras koin yang dikeluarkan negara akan berperan dalam membangun keberadaan cryptocurrency di negara tersebut, di mana pembayaran dengan bitcoin dan sejenisnya tidak diperbolehkan. 

Pengumuman fase percontohan datang ketika banyak bank sentral di seluruh dunia sedang mempertimbangkan atau sudah mengembangkan CBDC mereka sendiri.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bank Indonesia: CBDC Tak Boleh Ganggu Stabilitas Keuangan

Sebelumnya, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Doni Primanto Joewono, membahas soal Central Bank Digital Currency (CBDC) dalam Side Event G20 Indonesia 2022 yang bertajuk "Advancing Digital Economy and Finance" di Bali. 

Pada kesempatan itu, Doni menjelaskan mengenai perkembangan CBDC hingga potensi dan risiko yang bisa ditimbulkan oleh CBDC. Menurut Doni, desain CBDC tidak boleh mengganggu dan merugikan stabilitas keuangan. 

"Oleh karena itu, penerbitan CBDC tidak boleh merugikan stabilitas moneter dan keuangan, melainkan mendukung pemenuhan mandat bank sentral dan membawa manfaat bagi komoditas," kata Doni, Selasa, 12 Juli 2022.

BI sendiri saat ini telah menggarap CBDC sendiri yang disebut Rupiah Digital. Oleh Sebab itu, BI senantiasa akan mendengarkan berbagai masukan dari industri mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan oleh bank sentral dalam mendesain CBDC.

"Dalam waktu dekat, BI akan menerbitkan whitepaper yang kemudian akan diikuti oleh consultative paper. Hal tersebut merupakan langkah besar sebelum memasuki bukti konsep dan memulai langkah penerbitan CBDC,” ujar Doni. 

Doni menuturkan, ada beberapa peluang yang bisa diciptakan dari CBDC ini yaitu adalah inklusi keuangan dan juga pembayaran lintas negara. Sedangkan untuk risiko dari CBDC adalah pencucian uang, keamanan konsumen, shadow currency, dan stabilitas keuangan. 

 

3 dari 4 halaman

India Jajaki Pemakaian Komersial Uang Digital

Sebelumnya, Pemerintah India sedang menjajaki beberapa tujuan penggunaan komersial dan bukan hanya inklusi keuangan untuk mata uang digital bank sentralnya.

Melansir Bitcoin.com, ditulis Senin, 2 Mei 2022, Menteri keuangan India Nirmala Sitharaman klarifikasi tujuannya adalah agar rupee digital, yang akan didukung oleh Reserve Bank of India (RBI), akan diterbitkan pada 2023.

Ia mengatakan, tentang mata uang digital bank sentral negara itu (CBDC), rupee digital, minggu ini di meja bundar bisnis tentang 'Berinvestasi dalam Revolusi Digital India' di San Francisco.

Acara ini diselenggarakan oleh Federasi Kamar Dagang & Industri India (FICCI), sebuah asosiasi perdagangan non-pemerintah dan kelompok advokasi yang berbasis di India.

 

 

 

4 dari 4 halaman

Selanjutnya

Itu diselenggarakan oleh Forum Kemitraan Strategis AS-India (USISPF).Ditegaskan kembali pemerintah dan Reserve Bank of India (RBI) bertujuan untuk memperkenalkan mata uang digital bank sentral India pada 2023, menteri keuangan menjelaskan sebagai berikut:Pemerintah dan RBI sedang mencari beberapa tujuan penggunaan komersial dan bukan hanya inklusi keuangan.

Dia mencatat inklusi keuangan sebagian besar dicapai melalui trinitas JAM (Jan Dhan-Aadhaar-Mobile). Menteri keuangan sebelumnya mengklaim, “Konsep trinitas JAM dari pemerintah Narendra Modi membantu menjangkau orang terjauh di negara ini,".

Sitharaman menekankan pemerintah India mempertahankan dorongan digital yang konsisten di semua industri.

"Mata uang digital bank sentral, bank digital, dan universitas digital diumumkan dalam Anggaran Union. Ada dorongan digital berkelanjutan oleh pemerintah lintas sektor," tegasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.