Sukses

Survei: Metaverse Akan Jadi Tempat Paling Populer untuk Transaksi Kripto

Survei tersebut dilakukan oleh sebuah perusahaan layanan streaming video, Agora.

Liputan6.com, Jakarta - Metaverse akan menjadi tempat paling populer untuk membeli, menjual, dan memperdagangkan cryptocurrency, menurut survei baru-baru ini.

Survei tersebut dilakukan oleh sebuah perusahaan layanan streaming video, Agora yang telah terdaftar di Nasdaq. Survei tersebut dilakukan Agora langsung di dalam metaverse

Perusahaan menanyakan 300 pengembang yang berbasis di AS serangkaian pertanyaan untuk mempelajari lebih lanjut tentang apa yang mereka pikirkan tentang metaverse dan apa yang akan dilihat pada tahun-tahun mendatang.

“Para pengembang disurvei karena bagi mereka, pertumbuhan metaverse memungkinkan pengembangan komunitas baru dan memungkinkan mereka untuk terhubung lebih baik dengan pengguna," kata pihak Agora dalam laporan survei, dikutip dari Bitcoin.com, Rabu (27/4/2022).

Menurut hasil, 57 persen responden berpikir metaverse akan menjadi tempat paling populer untuk membeli, menyimpan, dan memperdagangkan cryptocurrency, sementara 18 persen tidak setuju dan 25 persen merasa netral.

Selain itu, 70 persen setuju kemajuan teknologi kripto dan blockchain akan sangat penting untuk membentuk masa depan metaverse, sementara 9 persen lainnya tidak setuju.

Peserta survei juga ditanya siapa yang menurut mereka akan memiliki metaverse. 55 persen responden mengatakan Meta (sebelumnya Facebook), 9 persen mengatakan Google, 7 persen mengatakan Microsoft, 6 persen mengatakan Apple, dan 5 persen mengatakan Amazon.

Sejumlah analis telah memperkirakan potensi dari metaverse. Citibank misalnya, memperkirakan metaverse bisa menjadi peluang USD 13 triliun atau sekitar 186 kuadriliun dengan lima miliar pengguna pada 2030. 

Sementara itu, bank investasi Goldman Sachs dan Morgan Stanley keduanya mengatakan metaverse bisa menjadi peluang bisnis dengan nilai USD 8 triliun atau sekitar Rp 118 kuadriliun.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Epic Games Gandeng Lego Bikin Metaverse untuk Anak

Sebelumnya, developer games yang membuat game Fortnite, Epic Games dan perusahaan mainan, Lego telah menandatangani kemitraan untuk menghasilkan metaverse bersama.

Inisiatif metaverse akan dirancang dari bawah ke atas agar sesuai untuk anak-anak dari segala usia yang menurut siaran di situs web Epic Games, akan dapat menciptakan pengalaman mereka sendiri.

"Pengalaman digital yang ramah keluarga akan memberi anak-anak akses ke alat yang akan memberdayakan mereka untuk menjadi kreator yang percaya diri dan memberikan peluang bermain yang luar biasa di ruang yang aman dan positif,” isi siaran pers tersebut dikutip dari Bitcoin.com, Selasa (26/4/2022). 

Tak satupun dari perusahaan yang menunjukkan tema atau karakter yang akan disertakan dalam metaverse. Namun, kedua perusahaan sudah memiliki pengalaman dalam membangun dunia yang terinspirasi metaverse, dengan Fortnite menjadi salah satu game online paling populer. 

Lego juga berada di balik game online bernama Lego Worlds, yang diluncurkan pada 2015 sebagai pesaing langsung dari game Minecraft.

3 dari 4 halaman

Perlindungan Anak Jadi Prioritas

Metaverse yang dibangun bersama akan dirancang untuk menjadi pengalaman yang sesuai dengan usia, dengan tujuan melindungi anak-anak dari konten yang tidak dimoderasi yang berasal dari sumber lain di internet. Orang tua juga akan dapat menjadi peserta dan mengontrol interaksi ini.

CEO The Lego Group, Niels Christiansen menyatakan pihaknya memiliki tanggung jawab untuk membuat pengalaman metaverse ini aman, menginspirasi, dan bermanfaat bagi semua.

“Sama seperti kami telah melindungi hak anak-anak atas permainan fisik yang aman selama beberapa generasi, kami berkomitmen untuk melakukan hal yang sama untuk permainan digital,” ujar Christiansen. 

Untuk membangun metaverse baru ini, perusahaan telah menetapkan tiga prinsip penting, yang mencakup “melindungi hak anak-anak untuk bermain dengan menjadikan keselamatan dan kesejahteraan sebagai prioritas, menjaga privasi anak-anak dengan mengutamakan kepentingan terbaik mereka, dan memberdayakan anak-anak dan orang dewasa dengan alat yang memberi mereka kontrol atas pengalaman digital mereka.”

4 dari 4 halaman

Optik Seis Beli Tanah di Metaverse Sandbox

Sebelumnya, Metaverse menjadi salah satu pembahasan yang menarik di berbagai belahan dunia, bahkan banyak perusahaan besar di dunia mulai melangkah untuk memasuki dunia metaverse. 

Metaverse adalah realitas campuran yang terdiri dari kombinasi teknologi dan tren seperti Virtual Reality (VR), head-mounted display (HMDs), Internet of Things (IoT), cloud augmented reality (AR), kecerdasan buatan (AI), dan teknologi lainnya. 

Saat ini bertambah satu lagi merek ternama yang terkenal di Indonesia yaitu Optik Seis yang ikut mengembangkan sayap bisnisnya ke dunia metaverse.

Berdasarkan pengumuman di situs resmi perusahaan, Optik Seis telah membeli tanah atau land di salah satu metaverse populer global yaitu SandBox. 

Sandbox memberikan pengalaman bermain dalam dunia virtual di mana individu bebas memasuki aktivitas yang diinginkan. Dalam Sandbox, setiap petak dari petanya dibagi menjadi kotak-kotak bernama LAND. Setiap LAND berisikan aktivitas dan mode permainan yang dibentuk sesuai yang membuatnya. The Sandbox juga telah bermitra dengan lebih dari 165 brand.

Director Optik Seis, Rudhy Buntaram mengatakan Optik Seis ingin memberikan pengalaman kepada masyarakat Indonesia dan memberikan inspirasi kepada perusahaan retail Indonesia. 

“Optik Seis ingin memberikan pengalaman kepada khususnya masyarakat Indonesia dan memberikan inspirasi kepada perusahaan retail Indonesia lainnya untuk bisa hadir di Sandbox dan bisa berpartisipasi untuk memberikan konten kreatif serta melakukan transaksi digital di metaverse seperti yang sudah dilakukan oleh beberapa perusahaan lain seperti Adidas,” ujar Rudhy dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu, 23 April 2022. 

Salah satu alasan, Optik Seis memutuskan untuk membeli land di SandBox karena masa depan Sandbox cukup menjanjikan untuk brand Lifestyle, terbukti dengan masuknya brand besar seperti GUCCI, Adidas, The Smurf, Care Bears dan para artis global seperti Snoop Dogg. 

Tak dipungkiri, metaverse sangat menarik minat merek besar untuk mengembangkan bisnisnya. Pemerhati Budaya dan Komunikasi Digital, Firman Kurniawan menjelaskan, metaverse akan memiliki perkembangan ekonomi yang tinggi sehingga menarik minat perusahaan untuk masuk ke dunia metaverse.

"Menurut lembaga survei Bloomberg, nilai ekonomi Metaverse pada 2030 bisa sampai USD 800 milar dan akan berkembang mencapai USD 2.500 triliun di 2045,” kata Firman kepada Liputan6.com, 18 Februari 2022.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.