Liputan6.com, Jakarta Setiap tanggal 20 Mei, Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) untuk mengenang berdirinya organisasi Budi Utomo pada tahun 1908. Organisasi ini didirikan oleh Dr. Soetomo dan beberapa pelajar STOVIA di Jakarta, yang menjadi pelopor dalam mendorong kesadaran nasionalisme di kalangan pemuda. Hari Kebangkitan Nasional bukan hanya sekadar peringatan, tetapi juga momentum untuk mengingat semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
Penetapan tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional dilakukan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1948 di Istana Kepresidenan Yogyakarta. Keputusan ini kemudian diperkuat dengan Keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 1985, yang menegaskan pentingnya peringatan ini bagi seluruh rakyat Indonesia. Hari Kebangkitan Nasional mengajak kita untuk terus memperjuangkan kemajuan bangsa dan mengingatkan pentingnya pendidikan dalam menghadapi tantangan zaman.
Baca Juga
Sejak 1959, Harkitnas diperingati setiap tahun dan menjadi hari nasional yang bukan hari libur. Momen ini mengingatkan kita akan perjuangan para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan.Â
Advertisement
Sejarah Berdirinya Budi Utomo
Budi Utomo didirikan pada 20 Mei 1908, menjadi organisasi pemuda pertama yang terorganisir di Indonesia. Organisasi ini berfokus pada aspek sosial, ekonomi, dan kebudayaan, meskipun tidak bersifat politik. Meskipun demikian, perannya sangat signifikan dalam sejarah pergerakan nasional Indonesia.
Dr. Soetomo dan para pelajar STOVIA berperan penting dalam mendirikan Budi Utomo, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran nasional dan persatuan di kalangan pemuda. Kelahiran Budi Utomo menandai awal dari pergerakan menuju kemerdekaan, yang kemudian diikuti oleh berbagai organisasi lainnya.
Advertisement
Pantun Hari Kebangkitan Nasional
Berikut ini beberapa pantun Hari Kebangkitan Nasional untuk merayakan momen penting tersebut.:
Bunga melati di atas sepeda
Berwarna putih tiada daunny
Merah putih selalu di dada
Takkan terganti selamanya.
Â
Jalan-jalan di Kota Tua naik bemoÂ
Tak lupa berfoto sambil bergayaÂ
Mari kita kenang semangat kebangsaan Boedi OetomoÂ
Kita siap berkarya demi bangsa dan negara.
Â
Ada berita sangat rahasiaÂ
Jangan pernah Anda sebarkanÂ
Kalau cinta sama IndonesiaÂ
Mari bersama kita pertahankan.Â
Â
Ayam kukus dicampur kecapÂ
Setelah masak langsung disantapÂ
Setiap hari doa kuucapÂ
Semoga Indonesia semakin mantap.
Â
Jalan-jalan di Kota Tua naik bemo
Tak lupa berfoto sambil bergaya
Mari kita kenang semangat kebangsaan Boedi Oetomo
Kita siap berkarya demi bangsa dan negara
Â
Batu alam, batu kuarsaÂ
Dibuat tugu pasang benderaÂ
Satu nusa satu bangsaÂ
Tetap bersatu bangun negara.Â
Â
Buah delima dari AfrikaÂ
Ke sungai Musi melihat elangÂ
Sudah lama kita merdekaÂ
Moga korupsi menjadi hilang.Â
Â
Bapak nelayan membawa jalaÂ
Jaring dibuka siap ditebarÂ
Nasionalismeku menyala-nyala
Merah putih berkibar-kibar.
Â
Cut Memei artis terkenal
Begitu juga Ari Suditomo
20 Mei hari kebangkitan Nasional
Sebagai hari lahir Budi Utomo
Â
Ibu-ibu pandai bergayaÂ
Habis opname semua keluargaÂ
Nyanyikan lagu Indonesia RayaÂ
Biar nasionalisme tetap terjaga.
Â
Tanam benih benalu digilas
Pisau tajam dibawa ke rawa
Tetap rajin, tak pernah malas
Indonesia dijaga segenap jiwa
Â
Â
Pantun Hari Kebangkitan Nasional lainnya
Beli apa-apa pakai uang
Uang buat beli semangka
Jangan lupakan jasa pejuang
Hargai jasa mereka
Â
Hujan turun membasahi bumi
Menyuburkan tanah penuh harapan
Perjuangan bangsa takkan terhenti
Kebangkitan kita adalah kenyataan
Â
Di bawah mentari pagi yang cerah
Semangat juang terus membara
Bangsa ini bangkit dari resah
Menuju kejayaan yang sesungguhnya
Â
Jalan-jalan di Kota Tua naik bemo
Tak lupa berfoto sambil bergaya
Mari gelorakan semangat Bung Tomo
Tua dan muda siap berkarya
Â
Kain kusam tampak kaku
Saat dipakai bikin terharu
Kusampaikan rasa terima kasihku
Padamu para pahlawan yang membuka gerbang kehidupan baruÂ
Â
Masuk kantor pake tanda pengenal
Lupa bawa tidak jadi alasan
Selamat Hari Kebangkitan Nasional
Mari jaga persatuan dan kesatuan
Â
Bunga melati harum wanginya
Tumbuh indah di taman permai
Bangkitlah bangsa dengan semangat membaraÂ
Mewujudkan cita-cita luhur yang damai
Â
Ikan ditangkap di rawa-rawaÂ
Ekornya dibuang, sisiknya dihilangkanÂ
Salam Indonesia saudara semuaÂ
Semangat berjuang wajib dilanjutkan.Â
Â
Dari bandara menuju ke kotaÂ
Bawa pesanan Pak Kepala DesaÂ
Adil sejahtera harus terciptaÂ
Agar kemerdekaan dapat dirasa.
Â
Bawa veteran bus di carterÂ
Orang yang berjasa kita layaniÂ
Kita tunjukan bangsa berkarakterÂ
Eksistensi bangsa akan disegani.
Â
Beli buah di pasar tradisionalÂ
Pergi diantar pulang sendiriÂ
Memperingati Kebangkitan NasionalÂ
Kita tingkatkan integritas diri
Â
Meja kaca di atas bangkuÂ
Buah pepaya diberi kejuÂ
Tetap semangat IndonesiakuÂ
Moga jaya dan makin maju.
Â
Lupa ingatan disebut amnesia
Beli obat ternyata kadaluwarsa
Tetaplah utuh Republik Indonesia
Mari eratkan persatuan bangsa.
Â
Padi menguning di sawah luas
Petani bekerja tiada sampai akhir
Pejuang bangsa gigih dan ikhlas
Membela tanah air hingga titik darah terakhir.
Â
Advertisement