Sukses

Tak Usah Panik Bila Punya Kolesterol Tinggi, Ini Kata Ahli Jantung

Tak usah panik bila Anda ternyata memiliki kolesterol tinggi. Ini kata ahli jantung

Liputan6.com, Jakarta Biasanya, setiap pembicaraan tentang kolesterol menggambarkannya sebagai sesuatu yang harus diwaspadai. Dalam sebagian besar konteks, kolesterol tinggi dipandang sebagai sesuatu yang buruk dan harus dihindari. Ada alasan bagus untuk ini: Kolesterol LDL yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang meningkatkan risiko penyakit jantung.

Namun kolesterol tinggi tidak selalu harus menimbulkan kekhawatiran. Terkadang, tidak ada yang perlu dikhawatirkan sama sekali. Bingung? Berikut, ahli jantung menjelaskan kapan kolesterol tinggi menjadi masalah dan kapan tidak. Dihimpun dari Parade, ini dia.

Apa Sebenarnya Kolesterol Itu?

Kolesterol berperan penting dalam tubuh karena digunakan untuk membangun sel dan membuat vitamin dan hormon. Ada dua sumber kolesterol: hati (yang menghasilkan semua kolesterol yang dibutuhkan tubuh) dan makanan hewani, seperti daging, unggas, dan susu. 

Mengonsumsi terlalu banyak makanan tersebut dapat menyebabkan hati mendapatkan kolesterol lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh. Jika ini terjadi, terlalu banyak kolesterol yang beredar di dalam darah, sehingga dapat menyebabkan masalah kardiovaskular.

Penting juga untuk mengetahui perbedaan antara kolesterol LDL dan kolesterol HDL. Kolesterol LDL merupakan kolesterol “jahat” yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke bila kadarnya terlalu tinggi. Sementara kolesterol HDL adalah kolesterol “baik” dan kadar kolesterol yang tinggi dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Ahli jantung intervensi dan pendiri Reveal Vitality Dr. Christopher Davis, MD, FACC, menjelaskan bahwa tubuh kita membuat kolesterol secara alami dan beberapa orang secara alami memproduksi lebih banyak kolesterol dibandingkan yang lain. 

“Mereka adalah ‘hiperprodusen’, artinya hati mereka memproduksi lebih banyak kolesterol berdasarkan genetika mereka,” katanya. Diperkirakan 15% hingga 20% populasi adalah hiperprodusen.

Dr Davis juga menjelaskan bahwa ada juga "penyerap hiper;" orang yang cenderung menyerap lebih banyak kolesterol yang mereka makan. Orang yang hiperabsorber lebih berisiko terkena penyakit kardiovaskular karena kecenderungan genetik ini.

“Genetika menjadi penyebab kolesterol tinggi pada hampir semua pasien dengan kadar kolesterol tinggi yang persisten. Tentu saja, pola makan memang berperan, tetapi kolesterol tinggi yang terus-menerus meningkat antara 70% dan 80% disebabkan oleh faktor genetik dan antara 20% dan 30% pola makan dan gaya hidup," kata Dr. Arash Bereliani, MD, ahli jantung, direktur medis di Beverly Hills Institut Kardiologi dan Pengobatan Pencegahan, dan salah satu pendiri Metode B100.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mengapa Kolesterol Tinggi Tidak Selalu Memprihatinkan

Inilah yang dapat membingungkan mengenai kolesterol: Terkadang kolesterol tinggi menimbulkan kekhawatiran dan terkadang tidak. “Beberapa orang dengan kadar kolesterol tinggi tidak pernah terkena penyakit jantung karena mereka dilindungi oleh gen lain,” kata Dr. Bereliani.

Dr Bereliani menekankan bahwa kolesterol tinggi tidak sama dengan penyakit jantung. “Penumpukan plak di arteri merupakan proses yang kompleks dan membutuhkan faktor lain selain kolesterol. Kolesterol tinggi hanyalah salah satu dari banyak faktor penyebab penyakit jantung dan jika Anda tidak memiliki faktor lain yang diperlukan untuk menyebabkan plak, Anda mungkin tidak akan pernah terkena penyakit jantung. Oleh karena itu, tidak semua orang dengan kolesterol tinggi perlu diobati dengan obat kolesterol,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa, sayangnya, beberapa orang yang tidak perlu menjalani pengobatan kolesterol justru meminum obat kolesterol secara tidak perlu dan hidup dengan efek samping yang merugikan dari obat tersebut, padahal mereka sebenarnya tidak harus menggunakannya sejak awal.

 

3 dari 3 halaman

Pentingnya konsultasi terlebih dahulu

Inilah sebabnya, katanya, penting untuk berkonsultasi dengan ahli jantung jika Anda memiliki kolesterol tinggi. Seorang ahli jantung dapat membantu menentukan penyebabnya melalui pengujian lanjutan dan menentukan apakah obat kolesterol bermanfaat atau berbahaya.

“Tes lipid tingkat lanjut memungkinkan kita melihat ukuran partikel [kolesterol] dan memungkinkan kita melihat penanda peradangan yang penting karena kolesterol dengan sendirinya tidak menyebabkan penyakit jantung,” kata Dr. Davis, menjelaskan bahwa ini adalah cara yang baik untuk mengetahui apa sebenarnya risiko seseorang. Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa orang dengan partikel kolesterol kecil lebih berisiko terkena penyakit jantung dibandingkan orang dengan partikel kolesterol besar.

Jika Anda memiliki kolesterol tinggi karena faktor genetik, Anda mungkin memerlukan obat kolesterol, bisa juga tidak. Satu-satunya cara untuk mengetahui secara pasti adalah dengan menemui ahli jantung untuk menjalani tes. Setelah Anda mengetahui angka kolesterol Anda, alasan di balik penyebabnya, dan apa penanda peradangan yang Anda alami, Anda dan dokter dapat membuat rencana bersama agar jantung Anda tetap sehat selama bertahun-tahun yang akan datang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.